BAGHDAD (Arrahmah.com) – Ini adalah hari kedua perseteruan antara tentara Irak dan AS di Baghdad dengan salah satu kelompok milisi lokal al-Fadhil yang memanas karena penangkapan pemimpin kelompok muslim Sunni tersebut oleh pihak yang berwenang.
Pertempuran terjadi di distrik al-Fadhil Baghdad, dimana empat orang tewas. Perseteruan ini terjadi setelah angkatan perang Irak menangkap Adil Mashhadani, pemimpin lokal Dewan Sahwa yang dilatih dan didanai oleh AS dan Irak untuk melawan Al-Qaeda.
Tentara Amerika yang membantu angkatan perang Irak pada Minggu (29/3) memerintahkan anggota Sahwa menyerahkan senjata, sementara tentara Irak memutus akses ke distrik al-Fadhil dan menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dengan Sahwa.
“Kami menangkap 14 orang yang dicari oleh pengadilan Irak di al-Fadhil dan menemukan pasokan senjata,” Qassim al-Moussawi juru bicara keamanan Baghdad mengatakan.
Lebih dari 20 orang terluka selama pertempuran, kata pejabat.
Pertempuran ini merupakan pertempuran paling hebat yang terlihat di tengah kota Baghdad sejak angkatan perang AS dan Irak, dibantu oleh para loyalis Sahwa memerangi para mujahidin yang terkait al-Qaeda 2007 silam.
Bentrokan di al-Fadhil ini terjadi menyusul penangkapan Adil Mashhadani, pemimpin Dewan Kebangkitan al-Fadhil (Putra Irak), oleh angkatan perang Irak pada Sabtu (28/3), kata kementrian dalam negeri Irak.
Mashhadani ditahan karena tuduhan pembunuhan, pemerasan dan melanggar undang-undang dasar, kata Mayor Jenderal Qasim Atta, juru bicara militer Baghdad.
“Kami juga memperoleh informasi bahwa Mashhadani memimpin militia terlarang al-Fadhil partai Baath (partai yang pernah dipimpin oleh Saddam Hussein mantan presiden Irak yang dieksekusi)”, kata Atta.
“Tentara Irak tidak mencari-cari kesalahan yang ada dalam tubuh Sahwas tetapi hanya melaksanakan operasi pencarian bagi para tersangka yang dicari pihak yang berwenang, juga para pengkhianat yang melawan dan menyerang angkatan perang kami,” tambah Atta.
Selama pertengahan 2006 hingga 2007, distrik al-Fadhil dikuasai oleh Al-Qaeda di Irak, tetapi kemudian berhasil diusir oleh para pejuang Kebangkitan. Dan sekarang kelompok tersebut disinyalir sebagian besar terdiri dari para pejuang yang dulu biasa bekerja untuk al-Qaeda. (Althaf/arrahmah/alj/bbc)