LEBANON (Arrahmah.com) – Setidaknya empat orang, termasuk salah seorang pejabat senior Gerakan Fatah, telah terbunuh dalam sebuah ledakan di kamp pengungsian di Lebanon selatan, tutur pihak keamanan setempat.
Juru bicara Fatah di West Bank mengatakan bahwa Kamal Naji juga diketahui sebagai Kama Medhat telah tewas dalam insiden tersebut,
Naji merupakan perwakilan dari PLO di Lebanon dan seorang mantan kepala intelejen Fatah.
Munir Maqdah, yang saat itu ada di bawah penjagaan kamp Mieh Mieh yang bersebalahan dengan kota Sidon, mengatakan bahwa bom sengaja ditargetkan iring-iringan Naji pada Senin (23/3).
Fahmi al-Zaarir, juru bicara Fatah di West Bank mengungkapkan Abbas Zaki, kepala PLO Lebanon juga berada dalam iring-iringan saat ledakan terjadi, namun ia selamat.
Naji dan Zaki ikut berbelasungkawa kepada keluarga dua orang pejabat Fatah yang tewas selama baku tembak di perkemahan pada Sabtu (21/3). Aksi baku tembak ini dikaitkan dengan perselisihan keluarga korban.
“Ada permusuhan di antara dua keluarga ini dan kami tahu bahwa seorang anggota salah satu keluarga itu dilukai di kepala,” Nemazee melapor.
“Hal itu menyebabkan demonstrasi yang berujung bentrok dan menyebabkan dua orang anggota Fatah itu terbunuh.”
Al-Zaarir mengatakan terlalu awal untuk berspekulasi siapa yang ada di balik serangan. Tetapi Maqdah menjelaskan bahwa bentrokan tersebut tidak memiliki kaitan apa-apa dengan pembunuhan Naji.
“Naji sudah mengirimkan pesan ke pihak berwenang Lebanon dan menceritakan para mereka beberapa kelompok yang sedang mencoba membunuhnya,” kata Maqdah.
“Mungkin ada pihak ketiga yang membocorkan pesan itu, lalu kemudian terlibat untuk menciptakan hasutan dan kekacauan internal Palestina,” lanjutnya.
Bersamaan dengan itu, Edward Kattoura seorang anggota Fatah di Lebanon mengatakan bahwa Israellah yang ada di balik insiden pembunuhan tersebut.
“Berdasarkan gaya operasinya, sepertinya Israel ada di balik ini semua, karena pembunuhan ini sangat profesional,” kata Kattoura.
“Kami kira, aksi pembunuhan ini tidak ada kaitannya dengan masalah Palestina karena targetnya adalah stabilitas di Lebanon dan kamp pengungsi Palestina.” (Althaf/arrahmah/alj/ptv)