Seluruh penumpang pesawat Rusia berjumlah 170 orang, termasuk 45 anak-anak, tewas saat jatuh di Ukraina Timur, Selasa (22/8).
Pejabat Rusia mengesampingkan peristiwa tersebut aksi terorisme. Sedangkan pejabat Ukraina mengatakan cuaca buruk mejadi penyebab jatuhnya pesawat.
“Kami yakin tidak seorang pun yang hidup,” ujar juru bicara Kementerian Darurat Rusia Irina Andriyanova.
Juru bicara Kementerian Darurat Ukraina Igor Krol menjelaskan pesawat Rusia terbakar sebelum jatuh di kawasan Ukraina Timur, Selasa (22/8).
“Kebakaran telah terjadi di dalam pesawat pada ketinggian 33.000 kaki,” ujar Igor.
Pilot berusaha melakukan pendaratan darurat, tapi gagal. Namun, dia tak menjelaskan mengapa terjadi kebakaran di dalam pesawat.
Pejabat Rusia sebelumnya mengatakan jatuhnya pesawat tersebut akibat cuaca buruk.
Pesawat Rusia itu jatuh di kawasan Donetsk, sebelah timur Ukraina, Selasa (22/8). Seluruh penumpang dan awak berjumlah 170 orang dikhawatirkan tewas.
Kantor berita Interfax, mengutip Kementerian Darurat Ukraina, potongan-potongan pesawat telah ditemukan di wilayah Ukraina. Sedikitnya 30 jenazah telah ditemukan. Pesawat itu mengangkut 160 penumpang dan 10 awak. Dari 160 penumpang, 154 dewasa dan enam anak-anak.
Interfax menyebutkan pesawat jenis Tupolev TU-154 jauh sekitar pukul 15.25 waktu setempat atau 18.25 WIB.
Pesawat tersebut dalam penerbangan dari kota resor di Laut Hitam, Anapa, menuju St Petersburg.
Pesawat milik perusahaan penerbangan Pulkovo berbasis di Petersburg.
Juru bicara Kementerian Darurat Rusia mengatakan pesawat tersebut hilang dari layar radar sekitar pukul 18.39 WIB.
Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Namun, pejabat pengendali lalu lintas udara Rusia menyebutkan Tupolev 154 jatuh ketika memasuki ruang hampa udara. (mediaindonesia online)