IRAK (Arrahmah.com) – Dunia sempat dikejutkan oleh pernyataan presiden baru Amerika Serikat Barack Obama mengenai rencana penarikan mundur pasukannya secara bertahap dari Irak dan akan berakhir pada 2011. Namun benarkah rencana presiden kulit hitam pertama itu akan memberikan kebaikan bagi Irak?
Menanggapi rencana ini, Amirul Mu’minin Daulah Islam Irak Sheikh Abu Umar al-Baghdadi memberikan pernyataan sikapnya yang disebarkan online melalui Jihad Media Batallion.
Berikut ini adalah hasil penerjemahan Arrahmah dari pernyataan sikap yang disampaikan oleh Daulah Islam Irak melalui Amirul Mu’mumini Sheikh Abu Umar al-Baghdadi:
Segala puji bagi Allah, kami bersyukur kepada-Nya, mencari bimbingan dan ampunan-Nya, berlindung dari kejahatan jiwa kami, dan kejahatan perbuatan kami.
Siapapun yang dibimbing Allah, maka taka ada satupun yang bisa menyesatkannya. Dan siapapun yang disesatkan Allah, tak ada satupun yang dapat menuntunnya.
Saya bersaksi bahwa tak ada satupun layak dipuja selain Allah saja, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Allah swt berfirman dalam al Quranul Karim: “Golongan itu pasti akan bisa dikalahkan dan mereka kan mundur ke belakang.” [QS Al Qamar 54:45]
Presiden Amerika Serikat telah menyatakan rencananya penarikan mundur pasukannya secara bertahap dari negeri kita, oleh karena itu kami mempunyai beberapa sikap terhadap pernyataan ini:
Sudut pandang pertama: Setelah Amerika mengakui bahwa tentara mereka kalah di Irak, dan militer dan ekonomi mereka rugi besar, mereka memilih jalan yang tak diharapkan bagi seorang laki-laki kulit hitam (Barack Obama) dan menyetujui bahwa budak itu untuk menjadi tuan di White House.
Hal ini terjadi karena budak ini berjanji akan mengembalikan anak-anak dan milik mereka yang hilang, dan akan mewujudkan mimpi dan harapan mereka. Dan ini adalah terobosan tuan baru mereka untuk mengakui kegagalan dan kekalahan sekalipun secara tersirat, dia menggelitik tuan lama/budak baru dengan kata “penarikan” dan kepulangan terhormat tentara-tentara mereka yang hebat sepanjang sejarah sesuai dengan perintahnya.
Sudut pandang kedua: Apa yang sudah dideklarasikan oleh presiden AS itu tak lain hanyalah cara cerdik untuk penjajahan wajah baru, mereka berharap bahwa ada orang tolol dan naif menyepakati negeri kita dijajah dan kehormatan kita dihina selama tiga tahun akan datang di bawah keberhasilan penarikan.
Oleh sebab itu setelah akhir periode ini, mereka akan menemukan hal-hal baru lainnya selama tiga tahun, dan jika seperti ini maka para penjahat itu akan menjamin durasi yang laman dengan sedikit korban dan sedikit materi baik secara militer dan moril, khususnya bahwa tidak ada jaminan bagi janji-janji yang diberikan oleh penjajah salibis itu.
Sudut pandang ketiga: Dia (presiden AS) melanjutkan serangkaian kebohongan dilakukan pertama kali oleh nenek moyang kejahatannya (mantan presiden sebelumnya, George W. Bush) yang mengklaim pasukannya telah berhasil dan tentaranya akan tinggal di Irak untuk periode selanjutnya dalam rangka menjaga keamanan Irak.
Dan saya bilang pada laki-laki ini: Dengan siapa anda berbicara wahai penjahat baru? Dan keberhasilan dan keamanan macam apa yang sedang anda bicarakan? Anda sudah menggali luka yang cukup dalam di setiap rumah di Irak entah dengan kehilangan orang-orang yang mereka kasihi atau menangkap teman-teman mereka atau menjadikan mereka tunawisma.
Ada empat juta orang Irak yang dikeluarkan, ratusan ribu yang dibunuh, puluhan ribu yang ditangkap dan hal yang paling pahit adalah kehormatan kami yang sudah anda cemarkan dengan kejahatan di muka bumi. Ini adalah keberhasilan dan itu adalah keamanan!
Sudut pandang keempat: Pembohong itu berbicara tentang heroisme pasukan mereka di Mesopotamia dan sebagai contohnya seorang tentara meninggal yang badannya pecah berkeping-keping setelah menembak (seperti yang ia klaim) ksatria bataliaon syahid sambil berusaha ke dalam markas besar untuk melindungi lima puluh orang lainnya yang ada di sana.
Saya katakan padamu, wahai manusia: Tahukah kalian keanehannya? Ksatria itu mengendarai kendaraan kematian, mengambil langkah yang gegas di tengah kerumunan, menyerang dengan serangan ksatria, menyanyikan lagu kemenangan, tidak dibuat bingung oleh tembakan musuh atau dibelokkan dari sasarannya oleh sekutu penjajah.
Dia datang sendirian untuk menghancurkan menghancurkan benteng yang diperkokoh dengan ratusan tentara musuhnya, dia berubah beberapa saat namun ia yakin rasa gentar dan takut akan meninggalkannya bersama luka di badan dan tetesan airmata sembari bergumam lirih “Tak ada tidur yang nyenyak untuk mata seorang pengecut”. Keabadian hanya bagi Islam, wahai manusia kejam.
Jika anda (presiden pembohong) memuji tentara anda di negeri kami, ketahuilah bahwa Allah telah membangun istana surga bagi para syuhada di langit dengan bata bersepuh perak dan emas, dia akan menikmati di surga firdaus sedangkan tentara anjing anda akan tersiksa di dalam api-neraka, dan sejarah akan menyaksikan bahwa para ksatria syuhada telah membangun kemenangan dan mengibarkan bendera Islam tinggi-tinggi.
Mereka tidak menyerah atau menangis seperti perempuan, nama dan ingatan mengenai mereka akan tetap terpatri di hati kami, orang-orang di dunia akan akan memuji mereka dan langit pun akan berdoa bagi mereka dan di hadapan Allah musuh-musuh akan dikumpulkan (pada Hari Perhitungan).
Sudut pandang kelima dan yang paling penting adalah perkataannya mengenai lamanya mereka di Irak adalah dalam rangka memperoleh kedaulatan di negeri ini, dan mereka akan mendukung pemerintah Irak untuk yang akan mereka kembangkan dan perkuat kondisi militernya sebelum penarikan mundur pasukan mereka.
Pertama-tama: Pemerintah dan kedaulatan mana yang anda bicarakan?
Luka kami masih basah, wahai presiden negara Salibis dan sekutu Zionis, penjagal Baker Solagh masih anggota pemerintah ini, di sisi lain pemimpin kejahatan Magus dan Rafedi (shiite) Partai Dakwah ada di depannya, dan Bader Corps dan semua lembaga dan organisasi kejahatannya ada di kedua sayap pemerintah sebagaimana agen penjagal Kurdi di ASAICH.
Bagi anda yang ingin memperkuat negara dan memfokuskan basis mereka, bagi mereka pemilihan di Baghdad telah dipalsukan (sungguh kami percaya pada ketidaksetiaan ini semua).
Oleh sebab itu maka tidaklah mengherankan jika Rafedites (shiites) menang dengan hasil suara 80% di dewan kota dan tidak membolehkan orang-orang Sunni menjadi lebih dari sekedar penjaga pintu dan tukang bersih-bersih untuk menyenangkan Magus Rafedites (shiites), dan ini tidak akan terjadi dengan bantuan Allah.
Yang kedua: Sejarah membuktikan bahwa negara Islam sangat keras dan cerdas. Oleh karena itu ketika musuh kafir salibis Rusia melarikan diri dari Afganistan, dia menguatkan agen sewaan pemerintah di bawah pimpinan “Najibullah” yang berbuat seolah-olah bahwa dia taat beragama.
Meskipun demikian, muslim Afghanistan melawannya dan menggantungnya di pusat kota Kabul. Juga agen sewaan pemerintah Brother Party di bawah pimpinan Sayyaf dan Rabbani ketika mereka datang di balik tangki Amerika, Mujahidin tidak tertipu oleh mereka namun Mujahidin tegak melawan mereka hingga musuh itu sendirilah yang membuang mereka dari sejarah.
Di Irak, dengan izin Allah, kami membebaskan orang-orang Arab dan kaum Muslimin yang berani untuk menjadi saksi sejarah serangan ganas melawan musuh, dan saatnya sekarang membuktikan kekuasaan dan ketulusan kami.
Orang-orang Irak (dengan izin Allah) tidak kurang kecerdasannya dari saudara-saudara di Afghanistan, dan mereka sangat hati-hati terhadap agama mereka seperti saudara mereka dan yang lainnya.
Ketiga: Allah yang menyuruh kami memerangi para penjajah kafir adalah Dzat yang juga memerintahkan kami memerangi para agen sewaan itu. Namun Allah meminta kami untuk memerangi untuk memerangi orang-orang kafir di daerah kami daripada musuh yang jauh jaraknya dari kami.
Allah swt berfirman dalam kitab suci al Quran: “Wahai orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan darimu, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” [QS at Tawbah 9:123]
Abu Jafar al Tabari menjelaskan ayat ini: Allah swt mempersembahkan ayat ini bagi orang-orang yang beriman terhadap-Nya dan utusan-Nya saw jika Ia mengatakan: Wahai yang telah membenarkan Allah, perangilah orang-orang kafir yang terdekat terlebih dahulu.
Ia mengatakan: mulailah memerangi orang-orang kafir yang paling dekat, kemudian yang paling dekat, dan lain-lain…sebelum memerangi yang lebih jauh.
Ibnu Katsir berpendapat mengenai ayat ini: inilah mengapa Nabi saw memulai dengan memerangi penyembah berhala bangsa Arab.
Oleh sebab itu bagaimana jika kafir ini memerintah negeri kami? Dan bagaimana jika dia menjadi seorang agen sewaan dan menjadi pengikut musuh kami yang keji? Syariah (undang-undang Islamiah) dan pemerintahan adalah poros jihad kami dan sebaiknya tidak jauh dari pikiran kami.
Dan kami mengulang sekali lagi bahwa kami tidak memperjuangkan negeri kami tetapi agar kalimat Allah menjadi yang paling tinggi di muka bumi.
Setelah berakhirnya Rencana Karama, dan (dengan izin Allah) gagalnya usaha untuk menghentikan jihad dan Mujahidin baik secara militer, sosial, ekonomi dan media, lalu kemenangan ini pun ditandai bersamaan dengan deklarasi laki-laki kulit hitam Washington (Obama) mengenai rencana penarikan pasukan, pengakuan kekalahan, dan perubahan cara operasi di Mesopotamia.
Maka dari itu kami nyatakan akhir rencana dari al-Karam dan memulai rencana baru dengan tujuan dan fokus operasi yang disesuaikan dengan periode kekinian dan yang akan datang sesuai situasi maupun peristiwa yang kami hadapi, dan kami menyebutkannya: Menuai Kebaikan.
Semua orang (teman atau musuh) akan merasakan pengaruh rencana ini di masa yang akan datang (dengan pertolongan Allah), dan kami meminta Allah untuk memberi kami pertolongan, keberhasilan, kesabaran dan kesungguhan.
Tahap baru ini sangat serius dan penting sekali orang Sunni melawan persekutuan Magus-Salibis agar Baghdad tidak dijual dengan murah kepada Magus Iran dan agen mereka.
Sekarang mereka mulai datang ke Baghdad seolah-olah mereka menjadi penakluk sedangkan benar-benar mereka hanya mendatanginya (Baghdad) sebagai bagian dari rencana yang sudah ditetapkan.
Kami mau menolong dan memaafkan setiap Muslim di Mesopotamia atau di luar sekalipun sebelumnya ia bertingkah laku buruk, kami harap semua orang menyadari bahaya baru di Irak dan seluruh negeri lainnya, ditambah lagi persekutuan yang cukup rumit dan kelicikan yang sengaja dirangkai untuk melawan agama Islam dan para penganutnya.
Kami berharap untuk membiarkan apa yang sudah berlalu, karena kami sekarang hanya memiliki satu harapan yakni: menjadi Muslim yang menjalankan Syariah Allah dan menjalankannya sesuai metode ahlu sunnah wal jamaah (Sunni).
Kesimpulannya, saya katakan kepada muslim dimana pun yang memperhatikan serangan ganas di Negara Islamiah di Mesopotamia baik militer maupun media:
Jangan khawatir terhadap jihad di Irak dan bersikap biasalah. Gedung yang dibangun dari tengkorak para syuhada dan tanahnya dicampur dengan darah orang-orang ikhlas adalah bangunan kebenaran yang kuat lebih kuat dari gunung dan lebih bersinar dari bintang-bintang.
Semua itu dari Allah yang Maha Pemurah yang Maha Penyayang dan Maha Mengampuni bagi siapa saja yang mengorbankan diri mereka dengan sia-sia, dan bendera Allah dikibarkan oleh singa-singa Mujahidin pemberani yang melawan musuh mereka dan semoga Allah mengampuni kesalahan mereka.
Dan Allah memiliki kekuasaan dan pengawasan penuh pada segala hal, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Saudara kalian,
Abu Omar al Quraishi al Baghdadi