JAKARTA (Arrahmah.com) – Rencana Presiden baru AS Barack Obama untuk menutup penjara Guantanamo menimbulkan kegusaran tersendiri bagi Indonesia. Pasalnya, salah seorang warga negara Indonesia yang disinyalir sebagai pemimpin gerakan Jemaah Islamiyah ditahan di dalam penjara tersebut sejak 2003. Rencananya, pihak As akan kembali melakukan proses screaning para tahanan di sana untuk diklasifikasikan mana-mana saja yang harus menjalani proses hukum dan mana yang dapat dikategorikan dapat dikembalikan ke negara asal.
Departemen Luar Negeri belum mendapatkan konfirmasi akses yang diperoleh oleh pihak kepolisian Indonesia untuk bertemu dengan Hambali WNI yang ditahan penjara di Guantanamo .
“Mengenai pertemuan dengan kepolisian yang bisa saya sampaikan memang pernah ada rencana pengiriman kepolisian untuk memintakan keterangan, dan diantaranya diharapkan mendapatkan akses. Sebelum kunjungan itu kita sudah sempat memperoleh informasi akan ada kunjungan tersebut, namun realisasi dari kunjungan itu sendiri kita belum mendapatkan konfirmasi,” ujar Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah pada Jumat (6/3) dalam pertemuannya dengan media di Kantor Deplu, Jakarta.
“Kita lebih akan menunggu bagaimana proses di AS sendiri memutuskan para tahanannya, termasuk didalamnya Hambali,” lanjutnya.
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri mengaku, tidak mengetahui tentang pertemuan pihak Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) dengan Hambali.
“Saya tidak tahu,” katanya di Mapolda Metro Jaya.(Althaf/arrahmah)