LONDON (Arrahmah.com) – Dokumen Menteri Pertahanan Inggris mengenai perang Irak telah dicuri dari salah seorang pengacara ketika sedang dalam perjalanan Leeds ke London Senin (16/2) pagi. Menurut salah satu media, dokumen yang cukup sensitif tersebut sebelumnya disimpan di dalam koper yang dibawa oleh pengacara Eversheds tersebut.
“Berkas resmi yang dibawa oleh salah satu pengacara yang bekerja untuk Departemen Pengadilan Tinggi dirampas di kereta tanggal 16 kemarin,” papar juru bicara Kantor Kejaksaan Tinggi.
“Kasus pencurian ini sekarang ada di bawah penanganan Polisi Transportasi Inggris. Kami ingin berkas itu kembali,” tambahnya.
Pengacara tersebut bekerja di Departemen Pengadilan Tinggi yang merupakan penasihat resmi bagi kementerian pemerintah.
Berdasarkan laporan Times, dokumen tersebut dicuri setelah pengacara Eversheds tersebut tidak dapat menyimpan tasnya di rak penyimpanan di atas tempat duduknya dan kemudian ia menyimpannya di bagasi paling ujung.
Pengacara tersebut sempat punya firasat tasnya akan hilang setelah kereta berangkat dari Statsiun King’s Cross dan kemudian ia memanggil polisi.
Belum jelas kasus yang ada dalam dokumen tersebut, yang sepertinya tidak memuat salah satu rahasia tertentu. Akan tetapi sepertinya dokumen tersebut ada kaitannya dengan investigasi yang sedang berlangsung atas kematian Baha Mousa, warga sipil Irak yang dalam tahanan militer Inggris tahun 2003.
Leeds, yang juga merupakan partner Eversheds akhir-akhir ini menyetujui aksi Menteri Pertahanan dalam penyelidikan umum mengenai sesuatu yang disebut pemerintah sebagai pelanggaran Konvensi HAM Eropa dalam menangani Mousa.
Penyelidikan tersebut dilakukan pertama kali pada Mei tahun lalu yang kemudian dibela oleh Des Browne dan dijadwalkan untuk mendengar pernyataan pembuka pada 13 Juli tahun yang sama.
Kejadian Senin lalu tersebut muncul sebagai salah satu dari serangkaian kehilangan dokumen pemerintahan yang cukup memalukan bagi negara besar seperti Inggris. (Althaf/arrahmah)