NAZARETH (Arrahmah.com) – Rabbi-rabbi dan para pengikut mereka, bertekad akan melancarkan “perang suci” melawan penduduk Palestina, yang dengan sembunyi-sembunyi berada di balik tentara zionis Israel.
Dalam sebuah sejarah militer telah tersebar istilah “theologisasi” tentara Israel, di sana kini terdapat satu unit tentara religius, banyak di antara mereka berbasis di Tepi Barat. Mereka menjawab seruan para rabbi garis keras yang meminta perluasan wilayah Israel termasuk wilayah-wilayah Palestina yang diduduki.
Pengaruh mereka dalam membentuk ketajaman metode dan tujuan sudah mulai dirasakan.
“Kami telah menjangkau satu poin di mana kritik dari massa mengenai tentara religius sedang dinegosiasikan dengan angkatan perang tentang bagaimana dan untuk apa kekuatan militer di pekerjakan di medan perang,” ujar Yigal Levy, seorang sarjana sosiolog politis dari Universitas Terbuka yang telah menulis beberapa buku mengenai angkatan perang Israel.
Atmosfer baru terasa dengan jelas dalam “banyaknya tentara” yang digunakan dalam operasi militer Gaza baru-baru ini. Lebih dari 1.300 penduduk Palestina dibunuh, dan mayoritas dari korban adalag warga sipil.
“Ketika seorang tentara, termasuk tentara sekular, disusupi ide theologi, hal tersebut akan membuat mereka kehilangan rasa sensitif untuk kemanusiaan dan penderitaan.”
Semakin besar peran para rabbi dalam kelompok militer semakin terlihat jelas pada minggu lalu ketika muncul sebuah bukti bahwa angkatan perang dari golongan rabbi telah menyebarkan buklet kepada para tentara yang berisi himbauan untuk dilakukan para tentara selama perang Gaza yang berlangsung tiga pekan.
Yesh Ribut, aktivis kelompok kemanusiaan di Israel mengatakan, materi (pesan-pesan) yang dimasukkan salah satunya adalah “hasutan kebencian untuk memerangi penduduk Palestina” dan mungkin mereka mengatakan akan mendukung para tentaranya untuk mengabaikan hukum internasional.
Buklet tersebut ditandatangai oleh Shlomo Aviner, seorang rabbi yang menjadi pemimpin di Timur Yerusalem. Ia mengatakan penduduk Palestina dan Palestin dalam kitab suci mereka adalah musuh Yahudi. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)