AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Taliban telah memperingatkan Barack Obama, Presiden AS terbaru, bahwa rencananya untuk mengirimkan lebih banyak pasukan lagi ke Afghanistan akan mendorong ke arah lebih banyak lagi pertumpahan darah.
Dalam keterangannya, Sabtu (31/1) seperti yang dilansir Al-Jazeera, Mullah Muhammad Rasul, Mantan Gubernur Nimruz semasa pemerintahan Taliban mengatakan bahwa para mujahidin telah mempersiapkan pasukan untuk menyambut tentara-tentara baru yang akan dikirim.
“Sama halnya, AS mengirimkan lebih banyak tentara, demikian juga Taliban, akan mempunyai lebih banyak lagi pasukan,” ujarnya.
“Setiap tahunnya, militer kami terus menguat dan semakin kuat juga semakin membesar (dalam hal jumlah) dan kami terus mengalami kesuksesan demi kesuksesan,” ia menambahkan.
Selama berkampanye, Obama berjanji akan menarik pasukan dari Irak dan mengirimkannya ke Afghanistan.
Strategi baru
Oxfam, agen bantuan internasional, telah menghimbau Obama untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya dan menemukan rencana baru (strategi baru) untuk Afghanistan.
Oxfam mengatakan “Kondisi Afghanistan akan menjadi semakin memburuk jika AS melaksanakan kebijakan Obama.”
AS adalah pendukung terbesar Afghanistan dari segi uang dan pasukan untuk memerangi mujahidin Taliban.
Tetapi AS dan pemerintahan Afghanistan telah gagal, karena Taliban tidak binasa melainkan semakin menguat setiap harinya.
Belum lagi adanya korban warga sipil yang diakibatkan oleh operasi militer AS, semakin mengguncang kondisi Afghanistan saat ini. Penduduk Afghan mulai menarik dukungan mereka untuk pemerintah dan berbalik mendukung Taliban.
Oxfam memperkirakan, sekitar 900 warga sipil Afghan telah tewas di tahun lalu dalam operasi militer yang dilakukan tentara koalisi di bawah NATO dan tentara AS. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)