WEST BANK (Arrahmah.com) – Beberapa waktu lalu, tepatnya Selasa (20/1) tentara Israel menangkap tujuh orang anak di wilayah Toura al-Gharbeiah (bersebelahan dengan kota West Bank). Anak-anak tersebut dituduh melakukan perlawanan dengan melempari batu ke benteng milik Israel. Ketujuh anak tersebut adalah Morad (17), Bashir (15), Osaid (12), Subhi (12), Amer (13), Mohammad (13), dan Emad (15).
Berdasarkan keterangan dari Lembaga Perlindungan Anak Internasional (A Defense for Children Internasional-DCI) dan himpunan pengacara Palestina, anak-anak tersebut dipaksa untuk mengakui tuduhan tersebut. Di pusat penahanan dan interogasi Salim, mereka diancam dan ditakut-takuti oleh para tentara Israel. Ketika pihak DCI dan pengacara Palestina menemui mereka, sehari setelah penangkapan (21/1), kecuali Morad, anak-anak tersebut sudah mengeluarkan pengakuan, di bawah tekanan, bahwa mereka memang melempari batu ke arah benteng Israel.
DCI-Palestine berharap anak-anak tersebut segera dibebaskan. Mereka yakin betul bahwa anak-anak tersebut sudah mengalami tindakan kekerasan selama penahanan.
Akhir Desember tahun lalu, sudah ada 342 anak Palestina yang ditahan di penjara Israel. Angka ini merupakan angka tertinggi penahanan anak-anak selama tahun 2008. Kemudian, pada 17 Januari, DCI-Palestine mengeluarkan pernyataan terbaru yang cukup mencengangkan, selama dua minggu pertama bulan Januari ini, jumlah anak yang ditangkap oleh tentara Israel di West Bank meningkat dua kali lipat. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)