Gaza (arrahmah.com) – Agresi Zionis Israel dari darat, laut dan udara terus meningkat di seluruh wilayah Jalur Gaza. Mereka menggempur rumah-rumah dan fasilitas sipil Palestina. Memasuki pekan ke-3, Sabtu (10/01) pagi, sebanyak 35 warga Palestina gugur dan puluhan lainnya terluka.
Menjelang tengah malam, kemarin, seorang warga Palestina gugur dan yang lainnya terluka dalam serangan udara Israel ke sebuah rumah di kamp pengungsi Shati di barat Gaza. Seorang wartawan, Ala’ Murtaji, koresponden radio “al Buraq”, juga dilaporkan gugur akibat luka yang dialaminya dalam serangan udara Israel yang menhantam rumahnya bersama rumah-rumah warga Palestina lainnya.
Direktur Pelayanan Ambulan dan Emergency Departemen Kesehatan Palestina, Dr. Muawiyah Husnain menegaskan jumlah korban agresi Zionis Israel hingga Sabtu (10/01) pagi mencapai 821 gugur, 230 di antaranya anak-anak dan 93 wanita serta 12 relawan tim medis dan sejumlah wartawan. Sementara itu korban luka mencapai 3350 orang, 50% di antaranya adalah anak-anak dan kaum wanita. Lebih dari 400 di antaranya dalam kondisi kritis.
Pesawt-pesawat tempur Zionis Israel jenis F16 terus membombardir target-target di wilayah utara Jalur Gaza, menggempur stasiun bahan bakar di daerah Sudaniah, rumah-rumah warga di kampung Zaitun di timur Gaza dan Jabaliya di wilayah utara Jalur Gaza. Para pejuang Palestina terus melakukan perlawanan sengit terhadap serangan Israel yang terus menggempur tengah-tengah komunitas warga.
Serangan artileri dan kapal laut Israel terus menggempur rumah-rumah warga Palestina di timur dan barat Jalur Gaza dari sisi utara. Serangan ini menambah jumlah korban dan kehancuran meteri.
Sabtu pagi, pasukan Zionis Israel mundur dari timur Rafah setelah menghancurkan 12 rumah dan meratakan lebih 100 hektar lahan warga setelah gagal menembus pertahanan perlawanan baik di utara maupun di selatan Jalur Gaza.
Pasukan militer Israel meningkatkan aksi pembantaian terhadap warga sipil Palestina setelah gagal menundukkan perlawanan yang semakin membuat kerugian pihak militer Israel setelah berupaya masuk melalui timur dan utara Jalur Gaza.
Menteri Kesehatan Palestina Dr. Baseem Naeem sebelumnya telah menegaskan bahwa korban pembantaian terbuka yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza sejak hari Sabtu (27/12), terus bertambah banyak. Terlebih ada ratusan korban luka yang dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya masih di bawah puing-puing reruntuhan.
Naeen menegaskan persediaan obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya sangat kurang untuk menghadapi kondisi darurat ini. Dia mengungakapkan ada 105 jenis obat-obatan utama yang stoknya nol, 225 kebutuhan medis lainnya stoknya juga nol. Sementara itu 93 bahan khusus laboratoriam stoknya juga nol.
Naeem mengatakan 50% mobil ambulan tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas dan bahan bakar akibat blockade. Saat ini juga sangat dibutuhkan pembangkit listrik. Naeem menegaskan semua itu sudah terjadi sejak sebelum pembantaian yang dimulai Israel Sabtu lalu dan akibat blockade Israel.
Dia menyatakan pasukan penjajah Zionis Israel tidak hanya menggempur isntitusi-institusi dan gedung-gedung namun mulai juga mengempur fasilitas-fasilits sipil dan rumah-rumah warga. Ada puluhan peringatan untuk mengosongkan rumah dan ancaman kepada para warga rumah-rumah mereka akan dihancurkan di atas kepala mereka.
Dia meminta pengiriman tim medis Arab dan rumah sakit-rumah sakit lapangan untuk membantu pengobatan korban luka di saat-saat korban tiba. Dia mengimbau Negara-negara Arab untuk mengirim obat-obatan dan kebutuhan medis secepatnya dan mengganti kekurangan mobil ambulan dengan mengirim mobil ambulan yang siap beroperasi. (Prince Muhamad/Infopalestine/arrahmah.com)