GAZA (Arrahmah.com) – Sedikitnya 50 penduduk Gaza tewas sejak Israel melancarkan operasi darat ke Jalur Gaza, sejak Sabtu (3/1) sore.
Mo’awiya Hassanein, kepala dinas layanan ambulans di Kementerian Kesehatan Palestina, mengatakan mungkin ada lebih banyak korban jiwa karena ambulans dan awak medis tak dapat mencapai daerah yang diserang secara gencar oleh Israel.
Hassanein mengatakan sejak Israel memulai serangan besar militernya ke Jalur Gaza, jumlah korban jiwa di kalangan rakyat Palestina telah melampaui angka 510, dan ia percaya jumlah itu dapat mencapai 520 hingga Minggu malam waktu setempat.
Israel melancarkan serangan udara dan operasi darat di seluruh Jalur Gaza. Tentara Israel memasuki jalur tersebut, menyusul delapan hari bombardir melalui udara, dengan sasaran berbagai bangunan termasuk masjid, rumah, dan instalasi keamanan Hamas.
Hassanein juga mengatakan tiga lagi staf paramedis Palestina tewas akibat serangan udara Israel, Minggu (4/1) malam.
Hassanein mengatakan ketiga orang itu sedang menolong korban cedera di dalam sebuah rumah yang rusak di bagian selatan Kota Gaza, tempat serangan udara lain berlangsung.
Masih pada Minggu, satu lagi staf paramedis tewas saat pesawat tempur Israel menjadikan satu ambulans sebagai sasaran di bagian barat Jalur Gaza.
Minggu petang, lima orang Palestina tewas dan 10 orang lagi cedera dalam satu serangan udara Israel yang ditujukan ke satu masjid di dekat Jabaliya di bagian utara Jalur Gaza, kata beberapa sumber medis dan saksi mata.
Minggu sore, serangkaian serangan udara Israel menewaskan enam orang Palestina di dalam Kota Gaza, termasuk satu keluarga, seorang ibu dan empat anaknya, selain staf paramedis tersebut.
Pada hari kedua operasi darat, tentara Israel masuk lebih jauh ke dalam wilayah Jalur Gaza pada Minggu, terus memerangi pejuang Hamas dan menguasai jalur utama lalu-lintas. (Hanin Mazaya/ant/MI)