Mesjid-mesjid yang berdiri di sepanjang jalur Gaza, menjadi target terakhir kebiadaban militer Israel yang telah melakukan serangan sejak Sabtu (27/12) lalu.
“Seolah-olah apa yang mereka lakukan tidak lah cukup, dengan membunuh saudara-saudara kami, anak-anak kami, kini Israel juga menghancurkan rumah-rumah Allah,” ujar Abu Khalid, penduduk Gaza seperti yang dilansir islamonline.
Dua orang syahid (Insya Allah) setelah angkatan udara Israel melancarkan serangan menghancurkan mesjid di dekat rumah Abu Khalid di Gaza Barat.
“Kami mendengar suara bom yang sangat besar dan kami lihat asap hitam pekat membumbung hingga ke langit,” lanjutnya.
“Kami pergi ke luar untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan kami tercengang saat melihat mesjid di dekat rumah kami telah rata dengan tanah,” ungkapnya.
Angkatan Udara Israel menghancurkan sebuah mesjid di Jabaliya pada Senin (29/12) pagi.
Lima perempuan dalam satu keluarga termasuk seorang anak berusia 14 bulan yang baru belajar berjalan menjadi korban kebiadaban Israel saat melancarkan serangan ke mesjid di daerah Jabaliya.
Tiga mesjid di Selatan kota Khan Younis juga dibombardir Israel.
Aksi Kriminal
Penduduk Gaza dibangkitkan amarahnya oleh serangan Israel yang menargetkan mesjid-mesjid mereka.
“Berani benar mereka menjadikan rumah ibadah sebagai target serangan,” ujar Abu Rami, seorang penduduk yang rumahnya ikut hancur dalam serangan Israel yang menargetkan mesjid-mesjid.
“Sungguh, mereka akan mendapat balasan yang lebih kejam dari Allah.”
Abu Omar, salah satu imam mesjid tidak habis pikir dengan ulah Israel yang begitu brutal.
“Mengapa mereka berani menghancurkan mesjid? Apakah mesjid-mesjid menembakkan roket-roket kea rah mereka?” ungkapnya dengan penuh amarah.
“Mesjid adalah rumah Allah, tempat Muslim melaksanakan ibadah. Serangan yang dilakukan Israel benar-benar aksi criminal,” lanjutnya. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)