GAZA (Arrahmah.com) – Para pejabat tinggi Israel bersumpah akan terus menggempur Hamas, setelah serangan udara sekarang ini memasuki hari ketiga.
Israel akan berperang “sampai tuntas” melawan Hamas, kata menteri pertahanannya. Seorang pejabat senior militer mengatakan tidak akan ada bangunan Hamas yang akan tersisa.
Sekitar 320 warga Palestina tewas sejak hari Sabtu, kata PBB. Sebaliknya, baru dua warga Israel yang terbunuh akibat tembakan roket dari Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, meminta gencatan senjata segera.
Ban mengatakan dia “sangat prihatin” oleh kobaran tindak kekerasan di Gaza. Sementara dia mengakui hak Israel untuk membela diri dari serangan roket militan Palestina. dia mencela penggunaan kekuataan militer yang berlebihan oleh Israel.
Israel sekarang mengerahkan pasukan di perbatasan Gaza dan menyatakan daerah di sekelilingnya sebagai “zona militer tertutup”.
Para wartawan mengatakan langkah ini, di samping pengerahan ribuan tentara cadangan, boleh jadi akan menjadi awal dari operasi darat. Tetapi, bisa juga berarti memperkuat tekanan terhadap Hamas.
Palang Marah menggambarkan situasi di berbagai rumah sakit Gaza dalam keadaan kacau, tim medis telah bekerja mati-matian.
Sementara itu, sejumlah kecil orang Palestina yang luka-luka sudah menyeberangi perbatasan Rafah masuk ke Mesir untuk perawatan, dan truk-truk yang bermuatan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza.
Para menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu di Paris hari Selasa untuk membicarakan krisis yang semakin marak itu.
Korban sipil
Puluhan pusat kekuatan Hamas, termasuk kompleks keamanan, kantor-kantor pemerintah, dan terowongan ke Mesir, hancur sejak Israel melancarkan pemboman besar-besaran mulai hari Sabtu.
Gedung-gedung yang digempur termasuk rumah komandan senior Hamas, mobil yang membawa silinder gas, sejumlah masjid dan rumah, kata berbagai laporan. Lima perempuan dari satu keluarga tewas dalam serangan di Jabaliya.
Kepala urusan kemanusiaan PBB, John Holmes, mengatakan informasu terbaru menunjukkan 320 orang terbunuh dan 1,400 luka-luka.
“Enam-puluh empat di antara yang terbunuh itu adalah warga sipil,” katanya dalam konferensi pers.
“Mereka adalah perempuan dan anak-anak. Tidak termasuk korban sipil yang laki-laki, meskpun kami tahu banyak laki-laki warga sipil yang juga tewas.”
Sumber-sumber rumah sakit Palestina mencatat korban tewas lebih banyak lagi, yaitu 340 terbunuh dan 1,650 luka-luka. (Hanin Mazaya/bbc/arrahmah.com)