GAZA (Arrahmah.com) – Menlu Israel Tzipi Livni melontarkan pernyataan yang tak berperikemanusiaan. Ia mengatakan bahwa jatuhnya ratusan korban di kalangan warga sipil Palestina akibat serangan brutal Israel adalah hal yang wajar.
Minggu malam, Israel kembali menggempur Gaza dan menghancurkan sebuah universitas di kota Gaza. Di Iran, Ahmadinejad menyatakan Israel telah melakukan kejahatan perang.
Sampai hari ini, jumlah warga Gaza yang gugur syahid sudah mencapai 300 orang. Markas Besar PBB di New York juga melaporkan bahwa sembilan staffnya tewas akibat serangan biadab Israel ke Jalur Gaza.
Sementara itu, Israel menyatakan tidak akan mempedulikan tekanan dunia internasional dan masih akan melanjutkan pembantaiannya di Gaza dengan melancarkan serangan dari darat. Untuk itu, Israel sudah menyiagakan ribuan pasukannya termasuk ribuan pasukan cadangan dan tank-tank nya ke perbatasan Gaza.
Militer Israel mengklaim berhasil menghancurkan lebih dari 40 terowongan di perbatasan Gaza yang diyakini digunakan para pejuang Palestina untuk menyelundupkan senjata, bahan peledak bahkan manusia.
Di perbatasan Gaza-Mesir hari Minggu kemarin, terdengar suara baku tembak. Laporan-laporan menyebutkan bahwa warga Gaza berusaha menerobos perbatasan agar bisa mengungsi ke wilayah Mesir untuk menghindari serangan udara Israel.
Bantuan dari berbagai negara untuk warga Gaza mulai berdatangan. Sekitar 50 dokter asal Mesir dengan membawa obat-obatan sudah tiba di perbatasan Gaza, el-Arish. Dua pesawat dari negara Qatar juga sudah mendarat di tempat yang sama, dengan membawa 50 ton obat-obatan.
Raja Arab Saudi, Raja Abdullah sudah menginstruksikan tiga pesawat berisi obat-obatan diterbangkan ke Jalur Gaza. Begitu pula Iran, sudah mengirimkan bantuan makanan yang akan disalurkan oleh Bulan Sabit Merah Mesir ke Jalur Gaza.
Livni: Perang Adalah Perang
Pada saat yang sama, Menlu Israel Tzipi Livni mengatakan jumlah korban yang besar di kalangan warga sipil Palestina adalah hal yang wajar sebagai akibat dari sebuah perang. Dalam wawancara dengan jaringan televisi Sky News hari Minggu melam, Livni meminta warga sipil yang tinggal di dekat basis-basis Hamas untuk segera menyingkir.
“Perang adalah perang, korban bisa terjadi,” kata Livni yang membantah bahwa pasukannya telah menghancurkan sekolah-sekolah, sebuah penjara dan sebuah masjid di Gaza.
Livni menambahkan, serangan Israel yang tiba-tiba memang untuk mengejutkan Hamas dan menuding Hamas sebagai pihak yang selalu melanggar gencatan senjata padahal adalah sebaliknya, Israel lah yang kerap memprovokasi Hamas. (Hanin Mazaya/eramuslim)