ITALIA (Arrahmah.com) – Berdalih menyampaikan pesan mengenai keharmonisan antar agama dalam pawai Natal, sebuah Gereja di kota Genoa, Italia, turut membawa gambar Masjid dan menaranya, The Telegraph melaporkan pada Kamis (25/12).
“Saya sengaja memasukkan gambar Masjid dan menaranya sebagai tanda bahwa seharusnya kita mengadakan lebih banyak dialog dengan agama Islam”, kata Pendeta Bonzani dari Gereja Pemeliharaan.
“Saya tidak pernah menyesalinya”.
Bonzani turut membawa gambar Masjid dan menara dengan latar belakang Bethelehem yang mereka yakini sebagai tempat kelahiran Yesus.
Dia mengatakan pawai tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan keharmonisan antar agama di seluruh Eropa.
Bonzani menambahkan membawa gambar Masjid dalam pawai Natal juga mewakili keadaan Bethlehem saat ini.
“Seseorang bertanya padaku tentang alasannya dan saya menjawab saya ingin menunjukkan Bethlehem modern”.
Menurut perkiraan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), Bethlehem berpenduduk sekitar 30.000 pada pertengahan 2006.
Sebuah poling oleh Nasrani Bethlehem pada 2006 yang dipelopori Pusat Dialog Budaya Palestina, menemukan bahwa sekitar 90 persen penduduk Bethlehem memiliki hubungan dengan Muslim.
Sekitar 73 persen setuju bahwa pemerintahan Palestina memperlakukan umat Nasrani dengan baik, dan 78 persen berhubungan dengan kepindahan Nasrani ke daerah Israel.
Peziarah Nasrani berbondong-bondong ke Bethlehem tiap tahunnya untuk menghadiri perayaan Natal.
Dimasukkannya unsur Masjid dalam pawai tersebut mengundang kegeraman dari gerakan anti-imigran, Liga Utara.
“Apa yang ada dikepalanya hingga berani memasukkan gambar Masjid dalam pawai Natal?”, Mario Borghezio, salah seorang anggota Liga Utara bertanya-tanya.
Dia menyebut Bonzani sebagai orang yang tidak waras.
“Saya harap Gereja Genoa akan mengusut masalah ini hingga tuntas”.
Namun Bonzani menganggap pertanyaan tersebut sangat konyol.
Pada 8 Agustus lalu, Borghezio datang ke Gereja Genoa dan meneriakkan pernyataan anti-Islam.
Kelompok Liga Utaranya seringkali dituduh melakukan tindakan rasisme, dan dituduh sebagai anggota partai sayap-kanan Britania.
Kampanye pemilihan tersebut juga berperan menyebarkan isu kejahatan, ekonomi, dan kekhawatiran budaya dari imigrasi.
Hal tersebut dianggap sebagai serangan terhadap akar Nasrani Italia, dimulai ketika pemerintahan baru pada Mei lalu melakukan penghancuran sebuah Masjid di Verona.
September lalu, Liga Utara merayakan kemenangan kampanyenya dalam menghentikan pembangunan sebuah Masjid di kota Bologna. (Hanin Mazaya/IOL/SM)