KABUL (Arrahmah.id) – Afghanistan mencapai kesepakatan awal untuk mengirim pekerja ke Qatar di tengah meningkatnya keluhan dari para pekerja dengan upah harian mengenai kurangnya lapangan pekerjaan, Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial telah mengumumkan bahwa kesepakatan awal telah dicapai untuk mengirim pekerja Afghanistan ke Qatar.
Samiullah Ebrahimi, juru bicara kementerian, mengatakan bahwa upaya-upaya sedang dilakukan untuk menyelesaikan rancangan perjanjian, setelah itu kesepakatan formal antara kedua negara akan ditandatangani, lansir Tolo News (14/4/2025).
Ebrahimi menyatakan: “Pemahaman awal telah dicapai, dan tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan akhir setelah draf tersebut disetujui, sehingga di bawah kerangka kerja ini, para pekerja Afghanistan dapat secara legal diberikan kesempatan kerja di Qatar.”
Abdul Zahoor Mudaber, seorang analis urusan ekonomi, mengatakan: “Tenaga kerja Afghanistan umumnya lebih murah daripada tenaga kerja negara lain, yang dapat menjadi faktor pendorong bagi Imarah Islam Afghanistan. Semakin rendah biaya tenaga kerja, semakin rendah pula biaya produksi, dan pada akhirnya, prosesnya dapat dikelola dengan lebih efisien.”
Sementara itu, banyak pekerja di Kabul mengatakan bahwa kurangnya kesempatan kerja dan pendapatan yang memadai adalah salah satu tantangan terbesar dalam hidup mereka.
Subhanullah, seorang pekerja, mengatakan kepada Tolo News: “Semua orang menganggur dari pagi hingga malam. Kami pergi mengecat sebuah ruangan dengan bayaran 300 atau 400 rupee, dan bahkan satu ruangan tidak bisa selesai dalam sehari.”
Safiullah, seorang pekerja lainnya, mengatakan: “Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial harus membantu orang-orang menemukan pekerjaan, dan jika tidak memungkinkan di luar negeri, setidaknya memberikan kesempatan kerja di Kabul dan di seluruh Afghanistan.”
Menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial, lebih dari 114.000 izin kerja telah dikeluarkan tahun lalu, yang mencakup individu yang bekerja di lembaga pemerintah dan sektor swasta. (haninmazaya/arrahmah.id)