ALQUDS (Arrahmah.id) – Gerakan Hamas menegaskan bahwa keberlanjutan kehadiran dan i’tikaf di Masjid Al-Aqsha selama bulan Ramadhan merupakan langkah penting untuk menggagalkan rencana yudaisasi yang dilakukan oleh penjajah dan pemukim.
Harun Naser Al-Din, anggota Biro Politik sekaligus Kepala Kantor Urusan Al-Quds dalam gerakan Hamas, menekankan bahwa menghidupkan Masjid Al-Aqsha dengan shalat, terutama tarawih, adalah bentuk perlawanan terhadap upaya penjajah mengubah identitas tempat suci umat Islam tersebut.
Ia juga menyerukan umat Islam untuk tetap beribadah di Masjid Al-Aqsha sepanjang Ramadhan dan menolak berbagai pembatasan yang diberlakukan oleh penjajah terhadap jamaah. Menurutnya, kehadiran besar umat Islam di Al-Aqsha selama hari-hari penuh berkah ini menjadi pesan jelas bahwa masjid ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas mereka.
Selain itu, Naser Al-Din menegaskan bahwa penduduk Al-Quds dan wilayah ‘48 memiliki peran penting sebagai perisai dan penjaga Masjid Al-Aqsha. Ia juga menyerukan kepada seluruh elemen Palestina untuk bersatu dalam menghadapi rencana penjajah yang berupaya mengubah realitas di masjid tersebut demi memenuhi tuntutan kelompok sayap kanan ekstrem.
Menurut Hamas, tindakan penjajah yang terus berlanjut merupakan pelanggaran serius terhadap kesucian tempat-tempat suci Islam dan bagian dari agresi sistematis terhadap tanah dan rakyat Palestina. Hamas juga menegaskan bahwa segala upaya untuk menciptakan realitas baru di Al-Aqsha akan menemui kegagalan.
(Samirmusa/arrahmah.id)