TEL AVIV (Arrahmah.id) – Mantan Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant mengatakan ‘Israel’ akan membuat kesalahan jika kembali berperang untuk menghancurkan Hamas di Gaza sebelum membawa kembali tawanan ‘Israel’.
Dalam penampilan publik pertamanya di Amerika Serikat, Gallant membahas fase kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas, dengan mengatakan: “Ada perintah untuk memulangkan tahanan demi mencapai tujuan perang.”
“Saya adalah orang terakhir yang menentang penghancuran total Hamas, tetapi jika kita bisa melenyapkan Hamas sebelum memulangkan para sandera, kita tidak akan memiliki sandera untuk dipulangkan.”
“Pertama-tama, para sandera ‘Israel’ harus dipulangkan, dan setelah itu kami akan terus menghancurkan Hamas,” imbuhnya, seraya mencatat bahwa “bahkan jika ‘Israel’ tidak tertarik untuk memerangi Hamas selamanya, kami harus melakukannya untuk waktu yang lama.”
Pernyataan tersebut muncul setelah Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu mengajukan tuntutan baru sebelum memasuki tahap kedua perundingan gencatan senjata dengan Hamas.
Tahap pertama perjanjian gencatan senjata berakhir pada Sabtu (1/3/2025).
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu dan Gallant atas tindakannya melancarkan perang di Gaza. AS belum setuju untuk mematuhi seruan ICC untuk menangkap mereka.
Hamas mengatakan satu-satunya cara membebaskan tawanan ‘Israel’ yang ditahan di Gaza adalah melalui negosiasi dan diakhirinya perang di daerah kantong itu. (zarahamala/arrahmah.id)