QUNEITRA (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” kembali menerobos wilayah pedesaan Quneitra, Suriah, untuk ketiga kalinya dalam 24 jam terakhir. Menurut laporan koresponden Al Jazeera, mengutip sumber-sumber lokal, pasukan “Israel” yang terdiri dari beberapa kendaraan militer memasuki desa Ain An-Nuriyah, kota Umm Batinah, dan kota Suwaisah untuk mencari senjata dan amunisi.
Wilayah perbatasan Suriah dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki kerap mengalami infiltrasi serupa. Dalam operasi terbaru, pasukan “Israel” juga memasuki sebuah pos militer di Tal Al-Mal, Quneitra, menggeledah lokasi sebelum akhirnya mundur dengan pengawalan helikopter dan pesawat pengintai.
Presiden Asy-Syaraa mengecam keras serangan berulang “Israel” dan menegaskan bahwa pelanggaran ini menuntut respons tegas dari negara-negara Arab. Dalam pidatonya di KTT Arab di Kairo, ia menyerukan solidaritas Arab untuk menghentikan agresi “Israel” terhadap Suriah.
Di sisi lain, utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, mengutuk eskalasi militer “Israel”, termasuk serangan udara yang terus berlanjut. Dalam pernyataannya, ia menyatakan keprihatinannya atas pelanggaran Perjanjian Pemisahan Pasukan 1974, yang dapat memperburuk ketegangan regional.
Pedersen mendesak “Israel” agar menghentikan provokasinya dan mematuhi hukum internasional. Ia juga meminta semua pihak menghormati kedaulatan, persatuan, dan integritas wilayah Suriah.
(Samirmusa/arrahmah.id)