WASHINGTON (Arrahmah.id) – Senator Amerika Serikat Bernie Sanders menuduh pemerintahan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu menghentikan seluruh bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai kejahatan perang.
Dalam unggahannya di platform “X”, Sanders menegaskan bahwa hukum internasional mewajibkan akses bantuan ke Gaza. “Kita harus memasukkan bantuan dan membebaskan para sandera,” tulisnya.
Senator yang dikenal vokal menentang kebijakan rasis Washington dan Tel Aviv terhadap Palestina ini sebelumnya juga mengecam rencana Presiden AS Donald Trump untuk merebut Gaza dan secara paksa mengusir warganya.
Sanders, yang berasal dari keturunan Yahudi, menegaskan bahwa Gaza bukanlah “properti” sebagaimana yang dianggap Trump, melainkan wilayah yang harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk kepentingan wisatawan kaya.
Ia juga mengungkapkan bahwa lebih dari 47.000 warga Palestina telah gugur dan 111.000 lainnya terluka di Gaza. Sanders mengecam respons Trump yang justru mendorong pengusiran paksa warga Palestina demi “pembangunan Gaza sebagai properti investasi.”
Pada 4 Februari lalu, dalam konferensi pers di Gedung Putih bersama Netanyahu, Trump mengumumkan rencana AS untuk merebut Gaza setelah memindahkan penduduknya ke negara lain.
Sejak 25 Januari, Trump gencar mempromosikan skema pengusiran warga Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Namun, kedua negara itu dengan tegas menolak, diikuti oleh berbagai negara Arab lainnya serta organisasi regional dan internasional.
(Samirmusa/arrahmah.id)