KARAWANG (Arrahmah.id) – Bencana Banjir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat semakin parah.
Sebuah jembatan yang menghubungkan jalan provinsi antara Karawang-Bogor serta wilayah Karawang bagian Selatan terputus. Sejumlah permukiman penduduk juga terendam banjir.
Warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, harus mengungsi ke tempat aman karena perkampungan warga terendam banjir.
Satgas Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PB-BPBD) Kecamatan Telukjambe Barat mencatat kurang lebih 151 kepala keluarga (KK) dalam tiga RT di wilayah Desa Karangligar yang tergenang banjir yang sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu.
“Banjir ini sudah 3 hari, sejak hari Kamis, ada 3 RT yang terendam banjir, sehingga memaksa 151 KK warga Karangligar mengungsi sementara di Kantor Desa,” kata Kaming, Satgas Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PB-BPBD) Kecamatan Telukjambe Barat, Selasa (4/3/2025.
Banjir disebabkan oleh intensitas hujan lebat selama tiga hari terakhir. Hujan deras menyebabkan luapan sungai Citarum dan sungai Cibeet.
Ketinggian air yang merendam pemukiman variatif, berada diantara 30-150 sentimeter di wilayah terdekat dengan bibir sungai yakni Dusun Kampek.
“Air sungai meluap karena hujan dengan intensitas tinggi selama 3 hari, karena kedua sungai itu melintasi Desa Karangligar, kemudian meluap sehingga menyebabkan banjir,” ungkapnya.
Kaming mengatakan ketinggian air paling dalam di Dusun Kampek yang berdekatan dengan bibir sungai. Warga terpaksa diungsikan ke kantor desa dan di masjid terdekat.
Sementara, Kepala Dusun Pangasinan, Desa Karangligar Farman menjelaskan, saat ini total warga yang mengungsi mencapai 155 orang, lima di antaranya merupakan balita atau anak-anak.
“Untuk pengungsi menurut data terakhir sampai pukul 13.00 WIB, ada 150 orang, termasuk 5 balita, sementara ini mengungsi di 3 lokasi, kantor desa, masjid, dan rumah warga yang aman dari genangan air,” kata Farman.
Terdata sekira 105 rumah, satu mesjid, dan satu sekolah, terendam banjir dengan kedalaman antara 90-100 sentimeter.
Warga terdampak banjir kemungkinan masih akan bertahan beberapa hari, sementara stok bahan makanan untuk sahur dan berbuka puasa sudah terbatas
(ameera/arrahmah.id)