TORKHAM (Arrahmah.id) — Bentrokan antara pasukan Pakistan dan Taliban (Imarah Islam Afghanistan) di perbatasan Torkham terjadi lagi pada Senin (3/3/2025) malam. Torkham merupakan salah satu titik perlintasan utama antara Pakistan dan Afghanistan.
Dilansir al Jazeera (3/3), bentrokan dipicu oleh upaya IIA untuk mendirikan pos keamanan di sisi lain Garis Durand. Tindakan ini memicu respons dari pasukan Pakistan yang ditempatkan di perbatasan.
Gerbang Torkham telah ditutup selama sepuluh hari terakhir karena IIA mendirikan pos keamanan. Hal ini menyebabkan gangguan bagi para pelancong dan pedagang, sehingga memperburuk situasi.
Pejabat Pakistan meuduh bahwa IIA memulai serangan dengan menargetkan pos Ayub di Torkham, yang memicu baku tembak antara kedua belah pihak.
Akibat tembakan tersebut, penduduk desa “Bacha Mina” di dekatnya melarikan diri karena ketakutan dan mencari perlindungan di Landi Kotal, kota terdekat di Pakistan
Kedua belah pihak menggunakan senjata ringan dan berat selama bentrokan. Namun, detail mengenai intensitas pertempuran belum dikonfirmasi secara lengkap.
Tiga tentara Pakistan dan satu warga sipil dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.
Dokter di rumah sakit lokal melaporkan bahwa jenazah pengemudi lokal bernama Hayat Shir, yang tewas dalam bentrokan tersebut, telah dibawa ke rumah sakit.
Bentrokan ini menyebabkan penutupan kembali perlintasan Torkham, mengganggu perjalanan dan perdagangan antara kedua negara.
Pemerintah IIA belum memberikan komentar resmi mengenai insiden ini.
Bentrokan antara pasukan Pakistan dan IIA di perbatasan Torkham pada awal Maret 2025 menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut antara kedua negara. Insiden ini menyebabkan gangguan signifikan pada perjalanan dan perdagangan, serta menambah ketidakstabilan di wilayah tersebut. (hanoum/arrahmah.id)