JAKARTA (Arrahmah.id) – Pemerintah Indonesia akan segera menerbitkan visa baru bagi mahasiswa Palestina penerima beasiswa yang terhambat kembali ke Indonesia akibat konflik di negaranya.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra memastikan perpanjangan visa atau penerbitan visa baru bagi mahasiswa Palestina bukan masalah.
“Apabila nanti mereka kembali ke sini, saya katakan itu tidak masalah. Kami akan segera memberikan visa baru atau memperpanjang visa yang telah diberikan kepada mereka,” ujar Yusril, Sabtu (1/3/2025).
Keputusan ini menanggapi laporan Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun yang menyebut belasan mahasiswa Palestina penerima beasiswa dari Indonesia kehabisan masa berlaku visa karena tidak bisa keluar dari Palestina akibat perang.
Selain membahas soal visa baru untuk mahasiswa Palestina, Yusril juga menyinggung soal upaya diplomasi Palestina untuk meningkatkan status dari negara pengamat nonanggota menjadi anggota penuh PBB.
Selain itu, langkah Palestina di tengah perubahan peta politik dunia untuk memperkuat posisinya dan konsistensi Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina sejak 1948.
Selain visa, Yusril menyinggung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, yang tidak bisa beroperasi akibat serangan Israel.
Lembaga MER-C, yang membangun rumah sakit dengan dana donasi rakyat Indonesia, meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk memperbaiki fasilitas tersebut.
Namun, hingga kini, belum ada kejelasan mengenai pengelolaannya, mengingat situasi di Gaza masih tidak kondusif.
Dubes Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia terhadap Palestina, terutama soal visa baru untuk mahasiswa Palestina.
Ia juga menegaskan kondisi di Gaza masih darurat, dengan ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal, kekurangan makanan, dan fasilitas kesehatan minim.
(ameera/arrahmah.id)