KABUL (Arrahmah.id) — Tak kurang 650 muslimah Afghanistan telah diwisuda dari kelas tahfidz dan tajwid di sebuah sekolah Islam di Kabul. Mereka meminta Taliban atau Imarah Islam Afghanistan membuka akses pendidikan tingkat lanjut agar mereka dapat sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Jika sekolah tidak dilarang selama tiga tahun terakhir, saya bisa menyelesaikan pendidikan dan bahkan mendaftar di universitas,” Amina, seorang lulusan sekolah tersebut, mengatakan kepada TOLO News (28/2/2025).
“Lulus dalam studi agama merupakan kebahagiaan tersendiri; namun, sangat memprihatinkan bahwa kami tertinggal dalam pendidikan, menjauh dari sekolah, dan pintu pendidikan tetap tertutup bagi semua siswi,” kata Suma, lulusan lainnya.
“Permintaan kami kepada ImarahIslam adalah untuk membuka kembali sekolah bagi kami. Kami seharusnya tidak hanya menerima pendidikan agama tetapi juga mempelajari sains modern,” kata Tuba, lulusan lainnya.
Pimpinan sekolah agama tersebut menyatakan bahwa siswi-siswi ini telah menerima pelatihan dalam menghafal Al-Quran dan Tajwid.
“Hari ini, 650 santri kami lulus. Di antaranya, 54 orang telah menuntaskan hafalan Al-Qur’an, 86 orang telah lulus dari bagian kajian Islam tingkat tinggi, yang mempelajari kitab-kitab terjemah dan tafsir, sedangkan sisanya telah menuntaskan studi Nazirah (bacaan dasar Al-Qur’an) dan tilawah,” kata Abdul Dayan Zahid Qorban, kepala pesantren, kepada TOLO News.
Ini merupakan wisuda keempat para hafidz Al-Qur’an dari pesantren ini, dan hingga kini, telah 1.200 siswi yang lulus dari lembaga ini. (hanoum/arrahmah.id)