(Arrahmah id) – Dalam kehidupan ini, banyak orang tua berlomba-lomba memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka. Sekolah terbaik, les tambahan, hingga berbagai kursus demi masa depan yang cerah. Namun, Syekh Abdur Rasyid Shufi** mengingatkan bahwa ada satu investasi yang jauh lebih berharga dan berdampak kekal: mendidik anak dengan Al-Qur’an.
Dalam sebuah kajian Ramadan, beliau menegaskan bahwa mengajarkan anak Al-Qur’an sejak dini bukan sekadar memberikan ilmu, tetapi juga membangun pondasi kehidupan yang kokoh, baik di dunia maupun di akhirat.
Mengapa Al-Qur’an adalah Investasi Terbesar?
Menurut Syekh Shufi, banyak orang tua fokus pada pendidikan duniawi tanpa menyadari bahwa Al-Qur’an adalah ilmu yang membawa keberkahan dalam segala aspek kehidupan. Anak yang tumbuh bersama Al-Qur’an tidak hanya lebih berakhlak, tetapi juga cenderung lebih cerdas dan sukses dalam bidang lain.
“Anak yang menghafal Al-Qur’an biasanya lebih unggul dalam pelajaran lainnya, karena mereka terbiasa dengan konsentrasi, disiplin, dan daya ingat yang kuat,” ujar beliau.
Lebih dari itu, Al-Qur’an adalah satu-satunya investasi yang terus mengalirkan pahala hingga setelah kematian. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Seorang anak yang dibekali dengan Al-Qur’an akan terus mengirimkan pahala bagi orang tuanya, bahkan setelah mereka tiada.
Pola Asuh yang Salah, Penyebab Anak Menjauhi Al-Qur’an
Sayangnya, banyak anak yang justru menjauhi Al-Qur’an karena pola asuh yang kurang tepat. Syekh Shufi menyoroti kesalahan dalam mengajarkan Al-Qur’an dengan cara yang keras dan penuh paksaan.
“Jangan pernah memaksa anak belajar Al-Qur’an dengan cara yang kasar, karena itu hanya akan membuat mereka semakin menjauh,” tegasnya.
Islam adalah agama yang penuh kasih sayang, dan begitu pula dalam mengajarkan Al-Qur’an. Daripada memaksa dan menghukum, orang tua seharusnya membuat anak mencintai Al-Qur’an dengan metode yang menyenangkan, seperti melalui kisah-kisah inspiratif, permainan, atau mengikuti kompetisi hafalan.
Al-Qur’an: Sumber Ketenangan dan Kekuatan Hidup
Syekh Shufi juga mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah sumber ketenangan hati dan kekuatan dalam menghadapi ujian hidup. Ia mencontohkan bagaimana anak-anak di Gaza tetap tegar menghadapi peperangan karena mereka dekat dengan Al-Qur’an.
“Lihatlah anak-anak Gaza, mereka begitu kuat meskipun hidup dalam penderitaan. Rahasianya? Al-Qur’an ada di hati mereka,” ungkapnya.
Kita semua pasti menghadapi ujian dalam hidup, baik dalam bentuk kesulitan ekonomi, kesehatan, atau masalah keluarga. Namun, orang yang dekat dengan Al-Qur’an akan selalu memiliki ketenangan dan jalan keluar dari setiap masalah.
Kesimpulan: Jangan Sampai Menyesal!
Di akhir ceramahnya, Syekh Shufi mengingatkan agar jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena tidak mengajarkan anak-anak kita Al-Qur’an sejak dini.
“Jadikanlah Al-Qur’an sebagai bagian dari hidup kita dan anak-anak kita. Jangan biarkan satu hari pun berlalu tanpa membacanya, merenungkannya, dan mengamalkannya.”
Maka, jika ingin anak-anak sukses di dunia dan akhirat, mulailah dari sekarang. Tanamkan cinta Al-Qur’an dalam hati mereka, dan lihat bagaimana hidup mereka dipenuhi keberkahan.
** Syekh Abdur Rasyid Shufi adalah seorang qāriʾ asal Somalia yang ahli dalam sepuluh qirā’āt Al-Qur’an. Lahir di Mogadishu pada 1962, beliau menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar dan pernah menjadi mufti di Somalia. Sejak 1991, ia menetap di Qatar dan aktif mengajarkan Al-Qur’an, mendirikan pusat pembelajaran, serta membimbing banyak murid. Bacaan Al-Qur’annya yang merdu dikenal luas di dunia Islam.
(Samirmusa/arrahmah.id)