KABUL (Arrahmah.id) – Otoritas Statistik dan Informasi Nasional (NSIA) mengatakan bahwa hampir 200 turis asing telah mengunjungi situs-situs bersejarah Afghanistan dalam sebulan terakhir.
Otoritas ini juga melaporkan masuk dan keluarnya lebih dari 2.400 warga negara asing ke negara ini selama sebulan terakhir.
“Angka-angka kami menunjukkan bahwa pada bulan Dalwa tahun ini, 2.465 masuk dan keluarnya warga negara asing ke negara ini telah tercatat. Angka-angka yang tercatat menunjukkan bahwa orang asing datang ke Afghanistan untuk mengunjungi situs-situs bersejarah dan untuk bekerja,” ujar Mohammad Halim Rafi, juru bicara NSIA, lansir Tolo News (25/2/2025).
Pariwisata, sebagai salah satu industri terbesar di dunia, merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak negara.
“Penerbitan visa dan prosedur perjalanan harus dipermudah, dan sebagai tambahan, keamanan harus dijamin dengan baik sehingga mereka dapat mengunjungi berbagai tempat,” ujar Shafiullah Ghalib, seorang ahli urusan budaya.
“Perlindungan dan pelestarian warisan budaya baik yang berwujud maupun tidak berwujud sangat penting. Di samping itu, pariwisata merupakan sektor yang sangat penting. Saya berharap Kementerian Informasi dan Kebudayaan dapat memperoleh anggaran yang baik dari industri pariwisata,” ujar Faqir Maiwand, mantan penasihat Kementerian Informasi dan Kebudayaan.
Kementerian Informasi dan Kebudayaan telah mengumumkan bahwa sejak awal tahun ini, sekitar 7.700 turis asing telah mengunjungi situs-situs bersejarah di negara ini.
Para turis ini sebagian besar melakukan perjalanan ke provinsi Bamyan, Kandahar, Ghazni, Balkh, dan Nuristan, yang mengindikasikan ketertarikan orang asing terhadap atraksi sejarah dan budaya Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)