GAZA (Arrahmah.id) – Saluran 12 “Israel” melaporkan bahwa tahanan Elya Cohen, yang baru saja dibebaskan dari Gaza, selamat dari insiden runtuhnya sebuah terowongan akibat serangan udara “Israel”. Cohen mengungkapkan bahwa terowongan tempat ia ditahan terkena serangan dan runtuh, namun ia serta tahanan lainnya berhasil keluar pada detik-detik terakhir.
Cohen adalah salah satu dari enam tahanan “Israel” yang dibebaskan oleh Brigade Al-Qassam pada Sabtu lalu dalam Kesepakatan Thufan Al-Aqsa. Keenam tahanan tersebut diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah di beberapa lokasi di Gaza, termasuk Rafah dan kamp pengungsi Nuseirat.

Pembebasan ini merupakan bagian dari tahap ketujuh pertukaran tahanan dalam perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari. Dalam tahap pertama, perjanjian ini mencakup pembebasan bertahap 33 tahanan “Israel”, baik yang masih hidup maupun jenazah, dengan imbalan 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina dan Arab.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, pasukan penjajah “Israel” menunda pembebasan 596 tahanan Palestina, termasuk mereka yang dijatuhi hukuman seumur hidup dan tahanan yang ditangkap kembali setelah dibebaskan dalam Kesepakatan Wafa Al-Ahrar 2011.
Sejak 7 Oktober 2023 hingga 19 Januari 2025, serangan “Israel” di Gaza telah menyebabkan lebih dari 160 ribu korban jiwa dan luka-luka, mayoritasnya anak-anak dan perempuan, serta lebih dari 14 ribu orang hilang.
(Samirmusa/arrahmah.id)