LONDON (Arrahmah.id) – Kejahatan dan insiden kebencian anti-Muslim di Inggris mencapai rekor tertinggi pada 2024 di tengah serangan “Israel” di Gaza, sebuah laporan mengungkapkan.
Menurut Tel MAMA, sebuah organisasi yang memantau kebencian dan serangan terhadap Muslim di Inggris, data yang dikumpulkannya menunjukkan bahwa 5.837 kasus kebencian anti-Muslim terjadi tahun lalu, dibandingkan dengan 3.767 kasus pada 2023 dan 2.201 kasus pada tahun sebelumnya.
Dengan insiden tersebut yang terjadi secara daring dan langsung, peningkatannya menandai kenaikan tajam sebesar 165 persen hanya dalam waktu dua tahun, lansir MEMO (20/2/2025).
Dalam sebuah pernyataan, organisasi itu mengaitkan peningkatan drastis tersebut dengan serangan “Israel” selama 15 bulan di Jalur Gaza, yang dipenuhi dengan berbagai kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia, dan pelanggaran hukum internasional.
“Konflik Timur Tengah memicu kebencian anti-Muslim daring,” kata Tell MAMA, yang menegaskan bahwa “Perang ‘Israel’ dan Gaza, pembunuhan dan kerusuhan Southport [Inggris] menciptakan lonjakan kasus kebencian anti-Muslim.”
Direktur organisasi Iman Atta mendesak masyarakat “untuk bersatu melawan kebencian dan ekstremisme, dan kami mendesak mereka yang berada di posisi berpengaruh dan berwenang untuk mempertimbangkan bagaimana bahasa mereka berisiko menimbulkan stereotip pada masyarakat.” (haninmazaya/arrahmah.id)