KABUL (Arrahmah.id) – Tariq Ali Bakhit, Perwakilan Khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk Afghanistan, menekankan keterlibatan yang realistis dan menghindari pendekatan “selektif” dalam hubungan dengan Afghanistan, selama pertemuan dengan Amir Khan Muttaqi, menteri luar negeri.
Menurut Kementerian Luar Negeri, kedua belah pihak membahas keamanan, pendidikan, upaya antinarkotika, dan bantuan kemanusiaan selama pertemuan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengatakan bahwa kepalanya, Mohammad Khalid Hanafi, menyoroti peran penting OKI dalam meningkatkan hubungan Afghanistan dengan dunia Islam selama pertemuannya dengan perwakilan OKI.
Fazal Rahman Oria, seorang analis politik, mengatakan kepada Tolo News: “Organisasi Kerja Sama Islam adalah organisasi terbesar di dunia setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan dapat memainkan peran yang sangat positif dalam mengintegrasikan Afghanistan ke dalam tatanan global dan memperkuat pemerintahan di dalam negeri.”
Selama kunjungannya ke Kabul, perwakilan OKI juga mengadakan pertemuan terpisah dengan Roza Otunbayeva, kepala UNAMA, di mana mereka membahas hak-hak perempuan di Afghanistan.
“Pertemuan tersebut difokuskan pada upaya kedua belah pihak dalam menyebarluaskan Dokumen Jeddah tentang Hak-Hak Perempuan dalam Islam, yang diadopsi selama Konferensi Internasional tentang Perempuan dalam Islam yang diadakan pada 6-8 November 2023,” demikian bunyi pernyataan dari OKI.
Faryal Saidzada, seorang aktivis hak-hak perempuan, mengatakan: “Organisasi dan lembaga ini dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan melalui negosiasi dengan pemerintah, mendukung proyek-proyek pendidikan di Afghanistan, dan membuat program-program pendidikan.”
UNAMA juga mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan diskusi antara Roza Otunbayeva dan perwakilan OKI tentang situasi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan sebagai “penting dan konstruktif,” yang menekankan perlunya tindakan dan partisipasi segera dalam hal ini. (haninmazaya/arrahmah.id)