TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Pasukan ‘Israel’ meningkatkan operasi militer di Tepi Barat, menewaskan 25 orang di Jenin, membuat 20.000 orang mengungsi, dan menahan 380 warga Palestina dalam sebulan terakhir.
Situs berita ‘Israel’ Walla, mengutip seorang perwira senior ‘Israel’, melaporkan bahwa tentara ‘Israel’ berencana untuk memperluas operasinya di Tepi Barat pada periode mendatang.
Perwira tersebut dilaporkan mengklaim bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah pembentukan pasukan militer terorganisasi di wilayah tersebut, menurut perwira tersebut.
Laporan tersebut mengutip pernyataan kepala Komando Pusat Avi Balut dalam sesi tertutup bahwa tentara telah mengidentifikasi titik pengamatan dan berbagai peralatan tempur di antara para pejuang bersenjata di kamp-kamp di Tepi Barat utara.
Selain itu, seorang pejabat dari Komando Pusat Angkatan Darat menyatakan kekhawatiran tentang potensi dimulainya kembali pertempuran di Gaza dan dampaknya terhadap operasi militer di Tepi Barat yang diduduki.
Di lapangan, sumber-sumber Palestina setempat melaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ terus mengerahkan bala bantuan ke kamp Jenin, tempat buldoser militer melakukan tindakan penghancuran.
Media ‘Israel’ menyatakan bahwa Komando Pusat Angkatan Darat sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pos-pos militer permanen di atau dekat kamp Jenin. Lokasi-lokasi ini akan dikelola oleh batalion khusus yang mampu melakukan operasi militer cepat karena serangan saat ini di Jenin hampir berakhir.
Sementara itu, komite media kamp Jenin melaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ telah mempertahankan serangan mereka terhadap kota dan kampnya selama 24 hari berturut-turut, menewaskan 25 warga Palestina dan menyebabkan kerusakan parah pada rumah dan infrastruktur.
Israeli forces continue their destruction of homes and infrastructure in the Jenin refugee camp for the 25th day in a row. pic.twitter.com/zRpKGoCmGN
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) February 14, 2025
Komite tersebut menggambarkan operasi militer yang sedang berlangsung sebagai “brutal” dan menyatakan bahwa hampir 20.000 penduduk terpaksa mengungsi.
Kamp dan daerah sekitarnya mengalami krisis kemanusiaan yang parah akibat pemadaman listrik dan air, serta kekurangan kebutuhan dasar.
Komite juga mendokumentasikan penghancuran sekitar 74 bangunan, baik seluruhnya maupun sebagian, sebagai akibat dari kampanye militer.
Pasukan ‘Israel’ juga telah menambah pasukan ke Tulkarem sebagai bagian dari operasi militer berkelanjutan mereka di Tepi Barat utara.
Saat fajar, mereka menyerbu kota Nablus dan menyerbu kamp Askar Lama, tempat mereka terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan pejuang perlawanan Palestina.
Brigade Syuhada Al-Aqsa di Nablus menyatakan bahwa para pejuangnya terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan ‘Israel’ dengan menggunakan senapan mesin dan alat peledak.
Brigade Al-Quds – Batalyon Nablus juga mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan pasukan ‘Israel’ dengan tembakan dan bahan peledak.
Pasukan ‘Israel’ juga menyerbu daerah Rafidia di Nablus, tempat mereka melepaskan tembakan peluru tajam dan gas air mata. Pasukan menggeledah asrama mahasiswa di dekat Universitas An-Najah dan menyerbu gedung perumahan lainnya.
Dalam perkembangan terkait, Klub Tahanan Palestina melaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ menahan 380 warga Palestina dari Tepi Barat utara selama sebulan terakhir. (zarahamala/arrahmah.id)