TEL AVIV (Arrahmah.id) – Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa tentara “Israel” menembak seorang tersangka di dekat zona penyangga di Gaza, yang kemudian diketahui sebagai mantan prajurit “Israel” yang mencoba bunuh diri.
Menurut laporan, pasukan bergerak pada malam hari menuju pagar perbatasan Gaza setelah menerima peringatan tentang seseorang yang berteriak “Allahu Akbar.” Para tentara pun menembak tersangka hingga terluka. Setelah diperiksa, ternyata dia adalah seorang mantan tentara yang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) akibat perang dan memiliki luka fisik serta mental. Ia kini menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Jumlah Korban “Nirtempur” di Kalangan Militer “Israel” Terus Bertambah
Laporan pekan lalu menyebutkan bahwa sejak awal perang di Gaza pada Oktober 2023, 76 tentara “Israel” telah tewas dalam insiden non-tempur, termasuk 30 tentara yang terbunuh dalam baku tembak antara pasukan “Israel” sendiri dan perlawanan Palestina.
Menurut data resmi militer “Israel”:
- 71 tentara tewas di Gaza, sementara 5 lainnya di Lebanon.
- 30 dari mereka terbunuh akibat “friendly fire”.
- 26 tentara tewas karena kesalahan penggunaan senjata dan insiden operasional.
- 6 tentara gugur akibat kelalaian dalam prosedur keamanan tembakan.
- 7 tentara tewas akibat serangan udara atau tembakan artileri “Israel” sendiri.
- 2 tentara tewas dalam insiden jatuhnya derek.
Sementara itu, jumlah tentara yang terluka dalam insiden non-tempur di Gaza mencapai 1.639 personel, termasuk 676 korban kesalahan operasional dan penggunaan senjata, 70 akibat “friendly fire”, serta 125 dalam kecelakaan kendaraan militer.
Di antara mereka, 245 tentara mengalami cedera akibat terjatuh, sementara 111 lainnya terkena serangan artileri dan serangan udara yang salah sasaran dari pasukan “Israel” sendiri.
(Samirmusa/arrahmah.id)