KUALA LUMPUR ( Arrahmah.id) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa biaya kerusakan akibat penghancuran Gaza oleh “Israel” diperkirakan mencapai $100 miliar, atau sekitar Rp1.638 triliun. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab penuh atas kehancuran ini ada pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Pemerintahan ‘Israel’ harus terlebih dahulu dimintai pertanggungjawaban atas kehancuran yang telah mereka sebabkan. Setelah itu, proses rekonstruksi Gaza harus segera dimulai,” kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Kuala Lumpur.
Dilansir dari Anadolu Agency, Erdogan menambahkan bahwa daripada mencari tempat untuk memindahkan warga Gaza, Netanyahu seharusnya mencari sumber dana untuk menutupi kerusakan $100 miliar yang telah ia sebabkan di wilayah Palestina. Ia juga menekankan bahwa rumah, tanah, dan tempat usaha yang dirampas oleh negara “Israel” dan para pemukim ilegal harus dikembalikan kepada pemilik sahnya, yaitu rakyat Palestina.
“Tak seorang pun akan mampu menyebabkan Nakba kedua bagi rakyat Palestina,” tegas Erdogan, merujuk pada peristiwa pengusiran besar-besaran rakyat Palestina pada tahun 1948. Ia juga menyerukan upaya berkelanjutan untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pernyataan ini disampaikan setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza pada 19 Januari, yang mengakhiri perang 15 bulan oleh “Israel” yang telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina dan menghancurkan wilayah tersebut.
Erdogan juga memuji dukungan Malaysia terhadap Gaza dan perjuangan Palestina. Ia menekankan perlunya pendekatan serta sistem global baru untuk menyelesaikan masalah dari segi ekonomi, diplomasi, perdagangan, dan keamanan.
(Samirmusa/arrahmah.id)