RIYADH (Arrahmah.id) – Kerajaan Arab Saudi dengan tegas mengecam pernyataan Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu, yang berbicara soal pemindahan paksa rakyat Palestina dari tanah mereka. Saudi menilai ini sebagai propaganda untuk menutupi kejahatan perang yang terus dilakukan oleh “Israel” di Gaza.
Dalam pernyataan resminya (9/2), Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan bahwa rakyat Palestina bukanlah penyusup atau imigran yang bisa diusir kapan saja oleh penjajah brutal. “Mereka adalah pemilik sah tanah ini dan memiliki hubungan emosional, historis, serta hukum yang tak terbantahkan dengan Palestina,” tegas pernyataan tersebut.
Saudi juga menyoroti kebrutalan “Israel” yang telah menghancurkan Gaza, menewaskan dan melukai lebih dari 160.000 orang—mayoritas perempuan dan anak-anak. Tanpa rasa kemanusiaan, “Israel” dituding melakukan pembersihan etnis secara sistematis.
Lebih lanjut, Saudi menyebut pihak ekstremis yang mendukung kebijakan ini sebagai penghalang utama perdamaian. Mereka menolak hidup berdampingan secara damai dan mengabaikan inisiatif perdamaian yang telah diajukan oleh negara-negara Arab. Selama lebih dari 75 tahun, rakyat Palestina terus mengalami ketidakadilan, bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan hukum internasional yang tertuang dalam Piagam PBB.
Kerajaan menegaskan bahwa hak rakyat Palestina atas tanah mereka tidak akan bisa dirampas oleh siapa pun. “Perdamaian sejati hanya akan terwujud jika dunia kembali kepada akal sehat dan menerima prinsip hidup berdampingan secara damai melalui solusi dua negara,” tutup pernyataan resmi Saudi.
![](https://i0.wp.com/www.arrahmah.id/wp/images/stories/2025/02/IMG-20250211-WA0013.jpg?resize=480%2C1024&ssl=1)
Sikap keras Saudi ini semakin memperkuat posisi dunia Arab dan Muslim dalam mendukung Palestina, sekaligus menjadi peringatan keras bagi “Israel” agar menghentikan penjajahan brutal yang telah berlangsung puluhan tahun.
(Samirmusa/arrahmah.id)