DAMASKUS (Arrahmah.id) — Sebuah kelompok baru bernama Brigade Perisai Pantai Muqdad merilis sebuah video dan menyatakan bahwa mereka akan berperang melawan pemerintahan Suriah yang baru.
Dilansir Syria TV (6/2/2025), seorang anggota kelompok baru itu, Muqdad Fatiha, di mana ia mengumumkan pembentukan milisi dengan tujuan untuk menghadapi negara Suriah yang baru diambil alih kelompok perlawanan Suriah.
Dalam video yang viral, Fatiha (mantan anggota Garda Republik) menyatakan bahwa kelompoknya didirikan di Pegunungan Latakia untuk sengaja memerangi al Jaulani, nama lain Presiden sementara Suriah, Ahmad asy Syaraa.
Fatiha mengancam akan melakukan operasi militer terhadap anggota Departemen Operasi Militer dan Keamanan Publik, seraya menyatakan bahwa pembentukan brigade ini merupakan respons terhadap serangan berulang yang menargetkan anggota sekte Syiah Alawi di kota-kota pesisir Suriah.
Senada dengan itu, Fatiha menegaskan, melalui brigade barunya, mereka bertanggung jawab atas setiap serangan unsur-unsur dan personel Administrasi Operasi Militer dan Keamanan Publik, di dalam dan di luar wilayah pesisir Suriah.
Menurut para aktivis, Fatiha juga meminta anggota sekte Syiah Alawi untuk tidak menyerahkan senjata mereka, dan memperingatkan terhadap upaya pelucutan senjata mereka dengan berbagai dalih, termasuk operasi keamanan.
Ia menyerukan pendukungnya untuk menghadapi dan membunuh elemen apa pun yang mencoba memasuki desa mereka, dan menyatakan bahwa ia akan memimpin operasi militer untuk membela tanah air dan sekte tersebut, menurut klaimnya.
Menurut laporan berita sebelumnya, Muqdad Fatiha, yang dikenal sebagai “Abu Jaafar,” adalah mantan anggota Garda Republik, divisi militer yang merupakan bagian dari tentara rezim yang digulingkan. Laporan menunjukkan bahwa “Fatiha” pernah melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil Suriah. (hanoum/arrahmah.id)