GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dengan tegas menolak rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dinilai mendukung penjajahan dan perluasan permukiman ilegal oleh “Israel”. Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan tunduk dan akan terus berjuang mempertahankan hak-hak mereka.
Hamas: Ini Proyek Kolonial untuk Menghapus Palestina
Pejabat senior Hamas, Mahmoud Mardawi, menyatakan bahwa kebijakan Trump mencerminkan proyek kolonial rasis yang bertujuan menghapus Palestina dari peta politik dan geografis kawasan.
“Ini bukan sekadar kebijakan biasa, tetapi upaya sistematis untuk mencabut rakyat Palestina dari tanah mereka demi kepentingan penjajah. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa setiap upaya seperti ini selalu gagal di hadapan perlawanan Palestina,” ujarnya, seperti dikutip dari situs resmi Hamas.
Strategi Perlawanan: Politik, Diplomasi, dan Aksi di Lapangan
Hamas menyerukan langkah-langkah strategis untuk menghadapi ancaman ini, di antaranya:
- Persatuan Nasional: Hamas menegaskan pentingnya kesatuan seluruh faksi Palestina dalam menghadapi penjajahan dan kebijakan yang mengancam hak-hak mereka.
- Gerakan Diplomatik: Hamas mendesak Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera menggelar pertemuan darurat guna mengambil langkah nyata terhadap kebijakan AS dan “Israel”.
- Perlawanan di Lapangan: Hamas mendorong aksi protes dan bentuk perlawanan lainnya di Gaza, Tepi Barat, dan seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Hamas: Palestina Takkan Pernah Hancur
Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerah, meskipun menghadapi tekanan dari Amerika Serikat dan sekutunya.
“Trump hanya menjual ilusi politik untuk menyenangkan penjajah. Seperti rencana-rencana sebelumnya, skema ini pun akan gagal,” tegas Mardawi.
Menurut Hamas, rakyat Palestina tetap teguh dalam perjuangan mereka, dan segala upaya untuk menghapus Palestina dari peta dunia tidak akan pernah berhasil.
(Samirmusa/arrahmah.id)