GAZA CITY (Arrahmah.id) – Hamas dengan tegas menolak pernyataan mantan Presiden AS, Donald Trump, mengenai rencananya untuk mengusir penduduk Gaza dan mengambil alih wilayah tersebut dengan kekuatan militer.
Dr. Bassem Naim, anggota Biro Politik Hamas di Gaza, menyebut pernyataan Trump sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan” dan bentuk penguatan hukum rimba di tingkat internasional.
“Apa yang gagal dicapai oleh ‘Israel’ tidak akan berhasil dilakukan oleh pemerintahan AS atau kekuatan mana pun di dunia,” kata Naim, Rabu (5/2) seperti dikutip dari situs resmi Hamas.
Selama 15 bulan terakhir, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya disebut telah berusaha mengusir penduduk Gaza, namun gagal karena keteguhan rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah air mereka.
Hamas juga menyoroti kebutuhan mendesak Gaza untuk rekonstruksi besar-besaran setelah kehancuran akibat agresi selama 15 bulan terakhir. Naim menegaskan bahwa akar masalahnya bukanlah keberadaan rakyat Palestina di tanah mereka, melainkan pendudukan “Israel” dan blokade yang telah berlangsung lebih dari 17 tahun dengan dukungan AS.
“Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak guna menghentikan rencana-rencana jahat ini. Setiap upaya untuk melaksanakannya hanya akan memperburuk keamanan dan stabilitas di kawasan,” tambah Naim.
(Samirmusa/arrahmah.id)