JAKARTA (Arrahmah.com) – Lembaga sosial yang memfokuskan diri pada bidang medis, Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), menyayangkan dan menolak program Pekan Kondom Nasional (PKN) 1-7 Desember 2008 yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka peringatan Hari Aids Sedunia (HAS).
Program PKN diawali dengan konferensi kondom pada 1 Desember di hotel Marrriot, Jakarta, dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie.
Konferensi kondom ini berujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan kondom sebagai alat kesehatan dalam mengatasi penyebaran penyakit infeksi menular seksual, termasuk HIV.
Namun kampanye kondom ini justru bisa menimbulkan pemahaman yang salah terhadap penggunaan kondom yang kelak malah meningkatkan penyebaran penyakit yang sudah menjangkiti 194 kabupaten di Indonesia.
MER-C mengingatkan bahwa kondom tidak akan berpengaruh terhadap penyebaran HIV karena proses penularan virus HIV terbesar di Indonesia adalah melalui jarum suntik pengguna narkotika dan zat adiktif (49.1%), lalu hubungan seksual 46.2% (heteroseksual 42,1% dan homoseksual 4,1%).
Dengan kata lain, narkotika dan perilaku seks bebas adalah penyebab utama menyebarnya HIV/AIDS di Indonesia.
Metode kampanye menggunakan kondom sebagai “pengangkal” penularan HIV dinilai MER-C tidak tepat karena ukuran pori-pori kondom lebih besar daripada ukuran virus HIV.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ukuran pori-pori kondom lebih besar daripada ukuran virus HIV, tapi ternyata tidak diperhatikan atau sengaja diabaikan oleh para aktivis penanggulangan HIV/AIDS, demikian pernyataan MER-C.
Data menunjukkan bahwa ukuran pori-pori kondom adalah 1/6 mikron, sedangkan virus HIV 1/250 mikron, itu sebabnya virus HIV bisa sangat leluasa menembus kondom.
Berangkat dari data ilmiah ini, MER-C menghimbau agar secara bersama-sama penduduk Indonesia memutus mata rantai penularan virus HIV dengan cara melarang serta menghukum tegas para pengguna narkoba dan pelaku seks bebas. (Hanin Mazaya/antara)