GAZA (Arrahmah.id) – Pengumuman oleh Brigadir Al-Qassam—sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas)—tentang syahidnya Komandan Jenderal mereka Mohammed Al-Deif dan sejumlah pemimpin militer terkemuka selama perang ‘Israel’ di Jalur Gaza telah memunculkan pertanyaan tentang nama-nama paling menonjol yang masih tersisa di Dewan Militer Umum Brigadir tersebut.
Di antara tokoh militer yang masih tersisa di Brigadir Al-Qassam adalah komandan Brigade Gaza, Izzuddin Al-Haddad, yang dianggap sebagai salah satu tokoh kunci yang mengawasi operasi “Banjir Al-Aqsa” dan dampaknya. ‘Israel’ menuduh al-Haddad bekerja untuk memulihkan kemampuan Brigadir Al-Qassam di wilayah utara Jalur Gaza selama perang yang berlangsung lebih dari 15 bulan.
Al-Haddad baru-baru ini muncul dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera di program “What is Hidden is Greater”, di mana ia bersumpah bahwa ‘Israel’ akan membayar harganya dan tunduk pada tuntutan perlawanan.
Tokoh menonjol lainnya adalah Mohammed Sinwar, saudara dari Yahya Sinwar, kepala biro politik Hamas, yang syahid dalam konfrontasi langsung dengan pasukan pendudukan ‘Israel’ di lingkungan Tel al-Sultan, kota Rafah, di selatan Jalur Gaza pada pertengahan Oktober 2024. Mohammed Sinwar telah selamat dari enam upaya pembunuhan, yang terbaru pada 2021. ‘Israel’ telah lama mengejarnya dan tetap terobsesi dengan kemampuannya memimpin operasi tempur selama perang ini.
Pada pertengahan Januari, surat kabar Amerika The Wall Street Journal melaporkan bahwa Mohammed Sinwar sedang membangun kembali gerakan tersebut dengan merekrut pejuang baru di Jalur Gaza, mendorong ‘Israel’ ke arah perang yang melelahkan. Menurut laporan tersebut, Mohammed Sinwar, yang berusia sekitar 50 tahun, dekat dengan kakaknya Yahya, bergabung dengan Hamas di usia muda, dan juga dekat dengan Mohammed Al-Deif.
Nama lain yang muncul adalah komandan Brigade Rafah, Mohammed Shabana, yang diumumkan ‘Israel’ sebagai target upaya pembunuhan selama perang. Namun, media ‘Israel’ kemudian memperbincangkan kegagalan upaya pembunuhan tersebut.
Pada Kamis malam (30/1/2025), Abu Ubaida, juru bicara Brigadir Al-Qassam, mengumumkan syahidnya Mohammed Al-Deif dan “sekelompok mujahidin senior anggota Dewan Militer Al-Qassam.” Abu Ubaida menjelaskan bahwa para syuhada tersebut meliputi: Mohammed Deif, Kepala Staf Brigadir Al-Qassam; Marwan Issa, Wakil Kepala Staf; Ghazi Abu Tamaa, komandan Divisi Senjata dan Layanan Tempur; Raed Thabet, komandan Divisi Sumber Daya Manusia; dan Rafi Salama, komandan Brigade Khan Yunis.
Dia menyatakan bahwa pengumuman ini dilakukan “setelah menyelesaikan semua prosedur yang diperlukan dan menangani semua tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan oleh kondisi pertempuran dan medan, serta setelah melakukan verifikasi yang diperlukan dan mengambil semua langkah terkait.” (zarahamala/arrahmah.id)