GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecam keras serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan sebuah kendaraan di kota Tammun, dekat Tubas, Tepi Barat, pada Rabu (29/1). Serangan tersebut menewaskan sejumlah pejuang Palestina, dalam eskalasi terbaru agresi ‘Israel’ yang terus meningkat di wilayah pendudukan.
Dalam pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa kebrutalan ‘Israel’, termasuk pembunuhan dan operasi militer yang meningkat di Tepi Barat, tidak akan berhasil mematahkan semangat perlawanan Palestina. Hamas juga menyebut aksi pembunuhan ini sebagai bagian dari strategi teror yang dilakukan ‘Israel’ dalam upaya gagal untuk menghancurkan perjuangan rakyat Palestina.
“Kami berduka atas para syuhada di Tammun yang gugur akibat aksi pembunuhan pengecut ini. Namun, kami juga memuji keteguhan para pejuang perlawanan di Tubas, Tulkarm, Jenin, serta di seluruh kota dan kamp pengungsi di Tepi Barat. Mereka terus menghadapi pendudukan dengan keberanian luar biasa, mengguncang perhitungan keamanan ‘Israel’ dengan serangan balasan yang efektif dan perlawanan heroik terhadap operasi militer mereka,” ujar Hamas dalam pernyataannya.
Hamas menegaskan bahwa kebrutalan ‘Israel’ tidak akan melemahkan perjuangan rakyat Palestina yang terus memberikan dukungan bagi para pejuang perlawanan. Menurut Hamas, rakyat Palestina sadar bahwa kebebasan dan kehormatan mereka hanya dapat diraih melalui perjuangan, dan mereka tidak akan tunduk pada kebijakan kekerasan dan intimidasi ‘Israel’.
Selain itu, Hamas menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah pendudukan 1948 untuk meningkatkan perlawanan terhadap pasukan ‘Israel’ dan kelompok pemukim ilegal dengan segala cara yang memungkinkan. Gerakan ini menekankan bahwa ‘Israel’ harus terus membayar harga atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina dan tanah suci mereka.
Serangan di Tammun menambah daftar panjang kejahatan perang yang dilakukan ‘Israel’ di Tepi Barat. Di tengah meningkatnya ketegangan, perlawanan Palestina menunjukkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam menghadapi agresi yang terus berlangsung.
(Samirmusa/arrahmah.id)