DARFUR (Arrahmah.id) — Serangan drone menghantam salah satu rumah sakit terakhir yang masih beroperasi di kota El-Fasher di wilayah Darfur, Sudan. Serangan drone itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan orang lainnya.
Dilansir AFP (25/1/2025), serangan ke Rumah Sakit Saudi pada Jumat malam waktu setempat itu “menyebabkan kehancuran” area gedung rumah sakit, tempat para pasien gawat darurat dirawat, kata sumber rumah sakit itu kepada AFP, yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Belum diketahui pihak mana yang melancarkan serangan itu.
Sejak April 2023, tentara Sudan telah berperang dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang telah merebut hampir seluruh wilayah Darfur yang luas.
Mereka telah mengepung El-Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara, sejak Mei, tetapi belum berhasil merebut kota itu, tempat milisi yang berpihak pada militer Sudan telah berulang kali memukul mundur mereka.
Menurut sumber medis, gedung yang sama telah dihantam oleh pesawat nirawak RSF “beberapa pekan lalu”.
Serangan terhadap layanan kesehatan telah merajalela di El-Fasher. Di wilayah itu, badan amal medis Doctors Without Borders mengatakan bulan ini bahwa Rumah Sakit Saudi atau Saudi Hospital adalah “satu-satunya rumah sakit umum dengan kapasitas bedah yang masih beroperasi”.
Di seluruh negeri, hingga 80 persen fasilitas layanan kesehatan telah dipaksa berhenti beroperasi, menurut angka resmi.
Perang sejauh ini telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat lebih dari 12 juta orang mengungsi dan membawa jutaan orang ke ambang kelaparan massal.
Di daerah sekitar kota El-Fasher, kelaparan telah melanda tiga kamp pengungsian: Zamzam, Abu Shouk dan Al-Salam. Kelaparan ini diperkirakan akan meluas ke lima daerah lagi termasuk El-Fasher sendiri pada bulan Mei mendatang, menurut penilaian yang didukung PBB. (hanoum/arrahmah.id)