MOGADISHU (Arrahmah.id) — Lebih dari 20 orang tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka dalam dua hari pertempuran antara anggota kelompok militan Islamic State (ISIS) dan pasukan keamanan wilayah Puntland Somalia, kata para pejabat setempat, pada Selasa (21/1/2025).
Dilansir VOA (22/1), juru bicara operasi keamanan Puntland, Brigjen Mohamud Mohamed Ahmed, mengatakan bahwa 15 militan ISIS dan tujuh tentara Puntland tewas dalam bentrokan pada Ahad dan Senin.
Ahmed mengatakan bahwa anggota ISIS menggunakan bom rakitan untuk melindungi tempat persembunyian mereka di dekat wilayah Ufeyn. Ketika tentara membersihkan ranjau darat, salah satu bom itu meledak, menewaskan enam tentara dan melukai tiga orang, katanya.
Ahmed menambahkan bahwa dalam operasi tersebut, tentara menewaskan delapan militan ISIS.
“Operasi militer terbaru yang berpusat di sekitar pegunungan Cal Miskat di wilayah Bari,” kata Ahmed, berlanjut hingga Senin. “Pada Senin, tentara kami menghadang militan di sekitar wilayah Laba-Afle, menewaskan tujuh orang. Salah satu tentara kami juga tewas dan empat lainnya terluka.”
Penduduk setempat yang meminta identitasnya dirahasiakan karena khawatir akan keselamatan mereka, mengatakan kepada VOA bahwa mereka melihat mayat-mayat militan berserakan di sepanjang jalan menuju pegunungan Cal Miskat.
Puntland memulai serangan militer bulan lalu terhadap kelompok-kelompok ekstremis di wilayah itu setelah berbulan-bulan persiapan.
Pemimpin wilayah tersebut, Said Abdullahi Deni, mengimbau masyarakat untuk mendukung operasi tersebut, yang katanya bertujuan mengusir militan ISIS dari tempat persembunyian mereka di daerah pegunungan.
Puntland telah mengalami serangan militan yang dilakukan asy Syabaab dan militan ISIS, tetapi operasi militer yang sedang berlangsung tampaknya difokuskan pada ISIS. Kelompok tersebut memiliki kehadiran yang relatif kecil di Somalia dibandingkan dengan asy Syabaab, tetapi para ahli telah memperingatkan tentang meningkatnya aktivitas.
Pejabat militer AS dan pakar keamanan Somalia melaporkan bahwa ISIS meningkatkan jumlah anggotanya di Somalia tahun lalu. Kelompok itu sebelumnya diperkirakan memiliki antara 100 dan 400 pejuang, tetapi pakar keamanan dan intelijen Somalia memperkirakan jumlah mereka kini antara 500 dan 600 militan.
Mayoritas pendatang baru tersebut dikatakan berasal dari Timur Tengah dan Afrika timur dan utara.
ISIS di Somalia dibentuk pada Oktober 2015 oleh sekelompok mantan pejuang asy Syabaab yang dipimpin Sheikh Abdulkadir Mumin, ulama yang dilaporkan berjanji setia kepada mendiang pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Mumin tampaknya selamat dari serangan udara AS pada 31 Mei tahun lalu.
Seorang pejabat kontraterorisme PBB tahun lalu memperingatkan akan meningkatnya serangan afiliasi ISIS di Somalia, Mozambik, dan Republik Demokratik Kongo. (hanoum/arrahmah.id)