GAZA (Arrahmah.id) – Sebuah video yang diterbitkan pada Rabu (22/1/2025)menunjukkan Hussein Fayyad (Abu Hamza), komandan Batalion Beit Hanoun di Brigade Al-Qassam, muncul di Gaza delapan bulan setelah militer ‘Israel’ mengumumkan pembunuhannya di Gaza utara.
Dalam video tersebut, yang tanggalnya tidak disebutkan, Fayyad terlihat bertemu dengan warga di tengah kehancuran yang disebabkan oleh pengeboman ‘Israel’. Ia membahas perang dan kerugian yang dialami oleh tentara ‘Israel’, menekankan kegagalannya dalam mencapai tujuan yang dideklarasikan. Ia menyatakan, “Jika yang kuat tidak menang, mereka kalah; dan jika yang lemah tidak kalah, mereka menang.”
Fayyad menekankan bahwa pendudukan tersebut hanya menyebabkan kehancuran, namun tidak menghancurkan Gaza, yang ia gambarkan sebagai negara yang teguh, bermartabat, dan penuh kemenangan.
Hussein Fayyad aka #AbuHamza, the commander of #Beit_Hanoun whose brigade made 800 #zionist families write to #Nitten telling him they won’t send their sons to #Gaza #Hagari claimed to have killed him in a tunnel last May. This is him today in Gaza 🫡 pic.twitter.com/p9Y8dvytJ6
— JafraJenin 🇵🇸 (@JeninJafra) January 22, 2025
Pengamat ‘Israel’ Or Bialikov mengomentari video tersebut, menyebut kemunculan Fayyad di Beit Hanoun sebagai “aib” bagi tentara ‘Israel’. Ia dengan sinis mengatakan, “Jelas, tentara ‘Israel’ membunuh orang yang berbeda.”
Pada Mei 2024, ‘Israel’ mengklaim telah membunuh Fayyad, menuduhnya berada di balik beberapa serangan terhadap ‘Israel’, tetapi kemunculannya kembali membantah klaim tersebut.
Gencatan senjata antara pasukan perlawanan Palestina dan ‘Israel’, yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan AS, memasuki tahap pertama pada Ahad (19/1/2025), berlangsung selama 42 hari, dengan negosiasi lebih lanjut untuk tahap kedua dan ketiga. (zarahamala/arrahmah.id)