TEL AVIV (AArrahmah.id) – Sebuah serangan penikaman yang mengguncang Tel Aviv pada Selasa (21/01/2025) malam menggemparkan publik. Serangan ini dilakukan oleh seorang pemuda asal Maroko, Abdul Qadi Aziz, yang akhirnya gugur sebagai syahid. Aksi heroik ini dipandang sebagai respons langsung terhadap serangan brutal yang menewaskan puluhan warga Palestina di Jenin hanya beberapa jam sebelumnya.
Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, memuji aksi tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Israel yang terus berlanjut. Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa aksi ini adalah pesan tegas bahwa “darah akan dibalas dengan darah” dan bahwa perlawanan terhadap penjajahan tidak akan pernah berhenti.
“Semua upaya penjajah untuk meraih pencapaian di Tepi Barat adalah sia-sia. Itu hanya akan menjadi mimpi buruk yang terus menghantui mereka dan mengguncang dasar eksistensinya,” tegas pernyataan Hamas.
Aksi ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah Palestina, terutama setelah agresi “Israel” di Jenin yang menyebabkan puluhan korban jiwa dan luka-luka. Hamas menyerukan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat untuk bersatu, meningkatkan aksi perlawanan, dan mendukung wilayah yang terkena dampak serangan penjajah.
Analis politik menilai bahwa insiden ini menunjukkan bahwa semangat perlawanan rakyat Palestina tetap membara meskipun menghadapi tekanan militer dan politik yang besar. Serangan ini juga menjadi pengingat bahwa ketidakadilan yang terus berlangsung hanya akan memicu perlawanan yang lebih besar.
Abdul Qadi Aziz kini diabadikan sebagai simbol keberanian, melawan ketidakadilan dengan segala keterbatasannya. Insiden ini juga menunjukkan bahwa upaya penjajah untuk menciptakan keamanan di wilayah yang didudukinya semakin jauh dari kenyataan.
“Perlawanan adalah hak setiap bangsa yang tertindas,” ujar seorang juru bicara Hamas, menutup pernyataannya.
(Samirmusa/arrahmah.id)