WASHINGTON, D.C. (Arrahmah.id) – Dalam pidato pelantikannya yang penuh dengan pernyataan kontroversial, Donald Trump, kini resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47, mengumumkan serangkaian kebijakan besar yang langsung memicu perdebatan global.
Trump, yang dikenal dengan retorika tajamnya, menegaskan bahwa era “kebijakan lunak” telah berakhir. Ia menggarisbawahi langkah-langkah agresif yang akan ia ambil, termasuk menghentikan bantuan ke negara-negara yang dianggap “tidak bersahabat” dan melanjutkan pembangunan tembok perbatasan yang lebih besar.
1. Hentikan Bantuan ke Negara Lawan
“Kita tidak akan lagi memberi uang kepada negara-negara yang merendahkan Amerika. Jika mereka tidak mendukung kita, mereka tidak akan mendapat satu sen pun dari kita,” tegas Trump, seperti dilaporkan oleh The New York Times. Pernyataan ini langsung memicu kecemasan di antara negara-negara yang bergantung pada bantuan luar negeri AS.
2. Bangun Tembok Perbatasan yang Lebih Besar
Trump juga mengumumkan rencana untuk membangun tembok baru di sepanjang perbatasan selatan, menyebutnya sebagai “simbol keamanan dan kedaulatan.” Ia berjanji bahwa proyek ini akan lebih besar dan lebih efektif dibandingkan sebelumnya. “Kita akan mengamankan perbatasan kita dari penyelundup, kartel, dan imigrasi ilegal. Amerika akan kembali menjadi negara yang berdaulat,” ujarnya dengan nada berapi-api.
3. Amerika Lebih Dulu (America First) dalam Perdagangan
Trump mengancam akan mengenakan tarif besar kepada negara-negara yang dianggap mencuri pekerjaan Amerika. “Tidak ada lagi perdagangan yang tidak adil. Kita akan memastikan bahwa produk Amerika dibuat oleh pekerja Amerika, untuk rakyat Amerika,” katanya, seperti dilaporkan oleh Reuters.
4. Keluarnya AS dari Kerjasama Internasional
Dalam langkah yang lebih ekstrem, Trump mengindikasikan kemungkinan menarik AS dari organisasi internasional yang dianggapnya tidak menguntungkan. “Kita tidak akan terjebak oleh perjanjian yang mengorbankan rakyat kita. Amerika adalah prioritas nomor satu,” tambahnya.
Reaksi Dunia
Pernyataan Trump memicu respons keras, baik di dalam maupun luar negeri. Media internasional seperti The Guardian menyebut pidato tersebut sebagai “deklarasi perang terhadap dunia,” sementara lawan politik dalam negeri menyebut retorika Trump sebagai langkah mundur yang berbahaya bagi diplomasi.
Namun, pendukung Trump memuji keberaniannya untuk “mengembalikan kejayaan Amerika.” “Akhirnya ada pemimpin yang tidak takut untuk berdiri demi rakyatnya,” ujar seorang pendukung di luar Capitol.
Langkah-langkah kebijakan yang direncanakan Trump tidak hanya akan memengaruhi politik domestik, tetapi juga menempatkan Amerika di posisi konfrontatif dengan dunia. Apakah ini awal dari era baru Amerika yang lebih kuat, atau justru pemicu isolasi global? Dunia kini menanti dengan penuh tanda tanya.
(Samirmusa/arrahmah.id)