LATAKIA (Arrahmah.id) — Pusat produksi narkoba dan fasilitas penyimpanan di Suriah terus terungkap menyusul penggulingan rezim Vashar al Assad yang telah berkuasa selama 61 tahun.
Dilansir Anadolu Agency (19/1/2025), aparat Suriah mengungkap salah satu fasilitas penyimpanan narkoba terbesar yang digunakan oleh rezim Assad di sebuah pelabuhan di kota pesisir Latakia.
Tim tersebut mendokumentasikan sejumlah besar narkoba, termasuk Captagon, serta barang-barang tersembunyi di dalam gudang dan truk.
Pasukan keamanan pemerintah yang baru dibentuk, yang bertindak berdasarkan informasi, mencapai salah satu gudang terbesar di pelabuhan, tempat Captagon diproduksi dan dikemas untuk pengiriman.
Rekaman Anadolu di gudang tersebut menunjukkan pil dan narkoba Captagon disembunyikan di dalam sepeda motor mainan, pintu, gagang shisha, dan sarung jok kendaraan.
Komandan pasukan keamanan umum Abu Rayyan mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa gudang tersebut berada di bawah komando Maher al-Assad, saudara laki-laki Assad.
Rayyan menjelaskan bahwa obat-obatan tersebut sedang dikemas dan dipersiapkan untuk dikirim ke negara-negara Barat dan Teluk.
Rezim tersebut memperoleh miliaran dolar dari perdagangan narkoba, salah satu sumber pendapatan terbesarnya.
Jaringan produksi dan penyelundupan narkoba yang dipimpin oleh Maher al-Assad mengekspor sejumlah besar obat-obatan yang diproduksi di Suriah, terutama melalui Lebanon ke negara-negara regional dan di seluruh dunia.
Menurut perkiraan pemerintah Inggris, Assad bertanggung jawab atas 80% produksi global Captagon.
Diperkirakan nilai tahunan perdagangan global Captagon adalah $10 miliar, dengan laba tahunan keluarga Assad mendekati $2,4 miliar. (hanoum/arrahmah.id)