GAZA (Arrahmah.id) – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menegaskan kemenangan rakyat Palestina dalam Pertempuran Thufan Al-Aqsha yang berhasil memaksa pemerintah pendudukan menghentikan agresinya di Jalur Gaza dan menyetujui kesepakatan gencatan senjata.
Dalam pernyataan resminya, dilansir dari situs resmi Hamas, pertempuran ini disebut sebagai simbol solidaritas rakyat Palestina dengan perlawanan mereka yang gagah berani. Pertempuran ini menghancurkan kesombongan musuh dan menjadi tonggak penting menuju akhir pendudukan, pembebasan, dan kembalinya para pengungsi ke tanah air mereka.
Pendudukan Gagal Mencapai Tujuan
Hamas menegaskan bahwa musuh gagal total dalam mencapai tujuan agresifnya selama perang ini. Sebaliknya, mereka hanya meninggalkan jejak kejahatan perang yang memalukan bagi kemanusiaan. “Pengorbanan rakyat kami dalam perang genosida ini tidak akan sia-sia dan tidak akan dilupakan. Pemimpin dan tentara musuh akan terus dikejar dan diadili atas kejahatan mereka, berapa pun waktu yang dibutuhkan,” tegas Hamas.
Fokus Utama: Pemulihan dan Rekonstruksi
Prioritas saat ini, menurut Hamas, adalah segera mengakhiri blokade yang melumpuhkan Gaza, memberikan bantuan kemanusiaan, tempat tinggal, dan menyembuhkan luka rakyat Palestina. Selain itu, upaya untuk memulangkan para pengungsi dan memulai rekonstruksi akan menjadi langkah penting yang telah dicanangkan sejak hari pertama agresi.
Dilansir lebih lanjut dari pernyataan tersebut, Hamas juga menyoroti keberhasilan protokol bantuan kemanusiaan yang telah disepakati di bawah pengawasan mediator internasional, termasuk Qatar dan Mesir. Protokol ini memastikan pelaksanaan bantuan, tempat tinggal, dan langkah-langkah rekonstruksi secara tepat waktu.
Thufan Al-Aqsha: Titik Balik Perjuangan
Hamas menyampaikan bahwa Pertempuran Thufan Al-Aqsha tidak hanya mengangkat martabat rakyat Palestina, tetapi juga mendekatkan mereka pada tujuan akhir: pembebasan tanah air, Masjid Al-Aqsa, dan kedaulatan penuh Palestina.
“Kami memaksa pendudukan untuk mundur, meskipun Netanyahu mencoba memperpanjang perang dan melakukan lebih banyak pembantaian. Namun, solidaritas rakyat kami dan kekuatan perlawanan mematahkan semua ambisinya,” tambah Hamas.
Pernyataan ini ditutup dengan tekad yang kuat: “Kami tidak akan pernah menyerah sampai seluruh tanah Palestina dibebaskan dan rakyat kami mendapatkan kembali hak-haknya yang sah.”
(Samirmusa/arrahmah.id)