DOHA (Arrahmah.id) – Faksi-faksi dan kekuatan Palestina menggelar pertemuan penting di Doha, Qatar pada Sabtu (18/1) atas undangan Gerakan Perlawanan Islam Hamas. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan dengan penjajah Zionis melalui mediasi Qatar dan Mesir.
Pertemuan dihadiri oleh delegasi dari berbagai faksi Palestina, termasuk:
- Hamas: Dipimpin oleh Ketua Dewan Kepemimpinan, Muhammad Darwish,
- Jihad Islam: Dipimpin oleh Sekjen Ziad Al-Nakhalah,
- Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina: Dipimpin oleh Wakil Sekjen Jamil Mazhar,
- Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina: Dipimpin oleh Majda Al-Masri,
- Inisiatif Nasional Palestina: Dipimpin oleh Dr. Mustafa Al-Barghouti,
- Front Rakyat – Komando Umum: Dipimpin oleh Ramez Mustafa,
- Partai Rakyat Palestina: Dipimpin oleh Shamikh Abu Sakhr,
- Ketua Komite Urusan Tawanan, Qadura Fares.
Pesan Persatuan dari Hamas
Ketua Delegasi Hamas, Muhammad Darwish, membuka pertemuan dengan mendoakan para syuhada Thufan Al-Aqsha dan menyampaikan apresiasi atas keteguhan rakyat Palestina di tengah segala penderitaan. Ia menegaskan bahwa Thufan Al-Aqsha adalah titik balik perjuangan Palestina yang harus memperkuat persatuan nasional.
“Kami mengulurkan tangan untuk persatuan nasional di mana saja dan kapan saja,” tegas Darwish. Ia juga mengajak semua faksi untuk mempertimbangkan pembentukan pemerintahan persatuan nasional. Jika hal tersebut sulit diwujudkan, ia mengusulkan pengelolaan Gaza secara kolektif demi membantu rakyat Palestina yang terluka, melakukan rekonstruksi, dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Dilansir dari situs resmi Hamas, Dr. Khalil Al-Hayya, Ketua Delegasi Negosiasi Hamas, memaparkan detail kesepakatan dengan penjajah dan mekanisme pelaksanaannya. Para pemimpin faksi memuji keberhasilan negosiasi yang tercapai berkat keteguhan rakyat Gaza.
Pentingnya Persatuan Nasional
Para peserta pertemuan menekankan:
- Perlindungan Capaian Nasional: Keberhasilan menghentikan agresi Zionis adalah hasil dari perjuangan seluruh rakyat Palestina.
- Pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional: Sesuai dengan Kesepakatan Beijing, faksi-faksi menyerukan percepatan langkah ini sebagai simbol kekuatan bersama Palestina.
- Rekonstruksi Gaza: Semua pihak harus bekerja cepat untuk memberikan bantuan, tempat tinggal darurat, dan memulai rekonstruksi.
Apresiasi untuk Mitra Internasional
Para peserta menyampaikan penghargaan kepada sayap-sayap militer faksi perlawanan yang dengan gagah melawan agresi. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada sekutu Palestina, khususnya dari Lebanon, Yaman, Iran, Irak, serta seluruh umat Arab dan Islam. Apresiasi khusus diberikan kepada mediator Qatar dan Mesir atas peran penting mereka dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata.
“Kami akan terus melawan hingga membebaskan tanah air Palestina, Masjid Al-Aqsa, dan mencapai kemerdekaan,” tutup pernyataan bersama tersebut.
(Samirmusa/arrahmah.id)