PARWAN (Arrahmah.id) – Kementerian Telekomunikasi, Teknologi, dan Informasi Imarah Islam Afghanistan, mengatakan bahwa semua kartu SIM yang digunakan di Afghanistan sepenuhnya berada di bawah kendalinya.
Najibullah Hayat Haqqani, menteri kementerian ini, menyatakan pada saat upacara kelulusan lokakarya pelatihan pemuda di Parwan bahwa lokakarya pelatihan telah diadakan di 16 provinsi untuk meningkatkan keterampilan kaum muda, lansir Tolo News (8/1/2025).
Haqqani mengatakan: “Kartu SIM adalah sesuatu yang harus digunakan sebagai alat utama untuk mengidentifikasi seseorang. Ketika kartu identitas (Tazkira) tidak tersedia, kartu SIM harus berfungsi sebagai alat identifikasi. Hari ini, Anda dapat menyaksikan bahwa kartu SIM sepenuhnya terkendali.”
Mohammad Idris Anwari, Gubernur Parwan, mengatakan: “Teknologi menjadi dapat diakses oleh kita hanya setelah relevansi globalnya telah berakhir dan tidak lagi digunakan di tempat lain. Pada saat itulah teknologi tersebut menjangkau kita. Kita harus mengambil langkah-langkah proaktif dalam bidang ini.”
Beberapa pemuda yang baru saja lulus dari lokakarya Direktorat Telekomunikasi, Teknologi, dan Informasi Parwan menyerukan agar lebih banyak lagi kelas pelatihan di pusat provinsi dan distrik-distrik.
Sayed Esrar, seorang warga Parwan, mengatakan: “Mata pelajaran yang termasuk dalam pelajaran kami adalah Word, Excel, Windows, dan cara menggunakan internet.”
Abdul Wahid, seorang warga Parwan lainnya, mengatakan: “Saat ini kami memiliki satu kelas, dan kami mendesak para pejabat Imarah Islam untuk menambah kelas-kelas ini. Seharusnya ada satu kelas di setiap distrik.”
Menurut para pejabat, selama dua tahun terakhir, lebih dari 200 anak muda di provinsi Parwan telah lulus dengan sertifikasi dari program pelatihan keterampilan komputer dan bahasa Inggris. (haninmazaya/arrahmah.id)