GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, melancarkan serangan mematikan dengan operasi yang dijuluki “Perburuan Ular”, menewaskan seorang perwira dan dua tentara “Israel” di utara Jalur Gaza. Operasi canggih ini menjadi bukti bahwa Al-Qassam terus menggunakan strategi yang presisi dan mematikan dalam menghadapi pasukan pendudukan.
Menurut laporan eksklusif Al Jazeera, penyergapan itu terjadi pada Senin di wilayah Bundaran Pendidikan, Beit Lahia. Pasukan “Israel” terjebak dalam perangkap yang dirancang rapi, menyebabkan kerugian besar di pihak mereka.
Perangkap yang Tak Terlihat
Gambar yang dirilis menunjukkan salah satu tentara Israel memasuki rumah yang telah hancur untuk memeriksanya, diikuti dengan penggunaan drone quadcopter untuk memantau area. Namun, keduanya gagal mendeteksi dua bahan peledak yang telah ditanam oleh Al-Qassam di dalam dan di luar rumah tersebut.
Ketika pasukan Israel memasuki rumah, bahan peledak pertama diledakkan, menewaskan tiga orang di tempat. Sisa pasukan yang berjumlah sepuluh orang mencoba melarikan diri, namun mereka kembali dihantam bahan peledak kedua, yang melukai tujuh orang lainnya.
باسم ربّ الطوفان
الله أكبر يا بيت حانون pic.twitter.com/2oP84Ixx63— Saeed Ziad | سعيد زياد (@saeedziad) December 24, 2024
Pesan Simbolis dan Kerugian Besar
Al-Qassam merilis gambar tiga tentara “Israel” yang tewas, namun meninggalkan satu gambar kosong dengan tanda tanya besar, menyiratkan bahwa militer “Israel” menyembunyikan kerugian sebenarnya. Dalam pernyataan singkat, Al-Qassam menyebut operasi ini sebagai bagian dari perlawanan berkelanjutan dan menjanjikan bahwa akan ada “kelanjutan dari kisah ini.”
Reaksi Israel
Militer “Israel” mengonfirmasi bahwa tiga tentara dari Brigade Kfir, termasuk seorang perwira, tewas dalam operasi tersebut. Media “Israel” juga melaporkan tiga korban luka, salah satunya dalam kondisi kritis.
Operasi ini menunjukkan kemampuan Al-Qassam dalam melancarkan serangan strategis meski berada dalam situasi perang yang kompleks. Serangan ini tidak hanya menjadi pukulan bagi militer “Israel”, tetapi juga pesan kuat bahwa perlawanan di Gaza masih terus membara.
(Samirmusa/arrahmah.id)