Di musim panas tahun ini, salah seorang mujahid yang terkenal dan berpengaruh bagi muslim di Rusia, Syeikh Sayeed dari Buritaria (A.K.A Buryatskiy), bergabung dengan jihad di Kaukakus.
Setelah kedatangannya di Chechnya, Syeikh Sayeed menyatakan bahwa setelah diproklamirkan Emirat Kaukakus, tidak ada satupun ummat Islam yang dapat berargumentasi untuk menolak jihad.
“Setelah diproklamirkannya Emirat Kaukakus, semua keraguan telah lenyap. Kita memiliki satu amir dan satu imaroh. Dan kewajiban setiap muslim saat ini adalah keluar untuk berjihad dan menolong jihad dengan kata-kata atau harta yang dimiliki,” ujar Syeikh Sayeed.
DI bawah ini adalah terjemahan dari sebuah video yang merekam statemen Syeikh Sayeed, yang direkam pada musim gugur tahun 2008, dia bercerita mengenai perjalanannya menuju medan jihad dan apa yang dia lihat di Kaukakus.
Untuk melihat videonya, silahkan klik link ini : http://video.google.com/videoplay?docid=-3825797441783260601&hl=en
Syeikh Sayeed : “Bagaimana aku pergi ke medan jihad, dan apa yang aku lihat di sini”
Pujian hanya milik Allah, Tuhan seluruh alam, dan kemenangan akhir adalah hanya untuk mereka yang takut kepada Allah, Salawat serta salam selalu tercurah untuk Nabi kita Muhammad SAW, keluarganya dan para pengikutnya hingga hari pembalasan.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Al-Husayn, Muslim Ibn al-Hajjaj Ibn Muslim al-Qushayri al-Naysaburi, Rasulullah SAW berkata :
Akan ada sebuah kelompok dari ummat ku yang berperang untuk kebenaran, barang siapa yang meninggalkan mereka, tidak akan merugikan mereka. Sampai perintah Allah datang dan mereka terus berada dalam kondisi demikian.
Karena Allah, kita dapat mengetahui dengan baik bahwa hari ini Jihad telah tersebar dan kian melebar, suatu waktu di mulai di sini, di wilayah Chechnya, kemudian telah menyebar sampai keseluruhan Kaukakus. Karena Allah, dalam situasi yang dihadapi muslim, Allah menunjukkan keajaiban besar dengan mendukung kita dan memberi kita kekuatan untuk terus berada dalam Jihad, dan jika ini dilakukan bukan untukNya, tidak ada seorang pun yang ingin bertahan di sini, di dalam hutan-hutan atau pegunungan selama berhari-hari. Oleh karena itu Rasulullah SAW mengatakan siapa yang ingin merugikan mereka, tidak ada yang dapat mencapai itu.
Dan hari ini, banyak Muslim yang mengatakan bahwa kami berjihad untuk mendapatkan minyak, mereka (mujahidin-red) menerima uang, mereka ini dan itu, mereka bekerjasama dengan organisasi intelijen, mereka tidak berjuang demi Allah, segalanya dibeli dan dikendalikan…. Banyak sekali perkataan seperti itu yang saya dengar… masya Allah…
Mereka mengatakan “populasi tidak mendukung” atau “orang-orang tidak menginginkannya”, dll. Tetapi aku sendiri pergi dan menemui orang-orang itu dan mengajak mereka untuk mendukung kami, atas ijin Allah, mereka mendukung kami. Orang-orang murtad Rusia dan Chechen yang melakukan penindasan, penghinaan, siksaan dan pukulan, membuat orang-orang tersebut takut dan kahirnya, karena ijin Allah juga, orang-orang yang tetap berada di barisan ini menjadi sedikit, namun mereka adalah orang-orang yang kuat. Yang tidak ingin menukar kebahagiaan akhirat dengan kebahagiaan dunia yang penuh kepalsuan. Mereka (mujahidin) tidak ingin menjual agamanya untuk dunia.
Banyak sekali muslim yang berpikir tidak mempunyai cukup kekuatan untuk berjihad di Kaukakus. Tetapi dengan ijin Allah, kami telah berhasil melakukan beberapa operasi, mengalahkan musuh kami. Namun di luar sana, para murtadin menyembunyikan kebenaran tersebut. Mengapa mereka menyimpan informasi mengenai hancurnya kendaraan-kendaraan militer mereka? Tewasnya tiga atau empat tentara mereka dalam setiap pertempuran, dan mengapa mereka menyembunyikan informasi bahwa kami melakukan operasi penyerangan di sana-sini?
Allah menguji sebagian orang dengan ujian yang berat, mengunci hati sebagian orang, dan membuka hati sebagian orang lainnya. Ketika jihad dimulai di sini, kami yakini itu adalah jihad. Banyak yang mengatakan “Buryatskiy hanya duduk-duduk saja”, dll… Allah Maha Tahu yang sebenarnya dan masing-masing dari kita akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang kita lakukan di hadapan Nya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah : 216, “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.”
Atas ijin Allah, sebelumnya saya tidak pernah memiliki keinginan kuat seperti keinginan untuk jihad. Ketika saudara muslim saya menyampaikan kewajiban tersebut, saya memikirkannya dalam waktu yang cukup lama. Dia mengatakan, saya harus memilih dunia atau akhirat, dan pilihan saya harus benar-benar tulus karena Allah tanpa hal-hal lainnya.
Dan saya berkata : “Ya..Insya Allah, saya akan pergi berjihad.” Setelah mengatakan itu, saya berpikir sejenak dan mengatakan dalam hati, “Bagaimana jika yang diucapkan di luar sana (oleh orang-orang kafir) tentang jihad adalah benar”. “Apakah pilihan saya ini sudah benar?”
Dan di saat yang lain saya memikirkan, siapa Dokka Umarov? Benarkah dia ada? Siapa yang mengetahuinya? Namun dengan ijin Allah, Allah memantapkan hati saya untuk pergi ke medan jihad. Berjuang bersama saudara-saudara muslim saya lainnya.
Dan kesabaran yang dimiliki saudara-saudara saya di sini membuat saya semakin kuat. Mereka bertahan dalam cuaca yang sangat dingin (salju), berjaga-jaga sepanjang malam. Walau mereka sakit, mereka tidak pernah absen untuk terus mengangkat senjata. Bahkan ada salah seorang mujahid yang hamper hilang penglihatannya, dia terus saja bertempur, dia tetap ingin berada bersama-sama kami.
Mengenai Dokka Umarov (Abu Usman), akhirnya aku benar-benar menyaksikannya berjihad. Dia adalah orang yang paling di benci di negeri ini. Walau dia pemimpin kami, tetapi dia hidup sama dengan kami. Tidur dengan alas seadanya, makan dengan makanan yang sama dengan mujahidin lainnya. Ia tidak menempatkan dirinya lebih tinggi dari yang lainnya. Dan aku tidak sedang berdusta atau memuji dia berlebihan. Namun sungguh, dia adalah orang yang benar-benar melakukan banyak hal untuk Islam, untuk kejayaan Islam. Aku melihat ketulusannya, jarang sekali aku lihat seseorang yang memiliki kebulatan tekad seperti dia.
Demi Allah, saat aku menjumpainya, aku melihat bahwa ia melakukan semuanya dengan tulus dan demi mendapat Ridho Allah. Fitnah macam apapun tidak akan menyurutkannya untuk terus berjihad. Allah Maha Tahu…
Terakhir…. Aku memohon pengampunan kepada Allah untukku dan untuk kalian semua, Pujian hanya milik Allah, Rabb semesta alam. (Hanin Mazaya/arrahmah.com)